Kenali Ciri Penyakit Tumor dan Penanganannya di RSUD Bontang

bontangpost.id – RSUD Taman Husada Bontang memberi tindakan operasi bagi penderita tumor. Bahkan seluruh biaya pengobatan telah tertanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Layanan ini diberikan dalam Poliklinik Bedah Onkologi. Layanan ini telah resmi beroperasi sejak satu tahun lalu. Saat ini jumlah kunjungan pasien yang mengidap tumor jinak dan ganas sekitar 10 hingga 15 orang dalam satu hari.

Dokter Spesialis Bedah Tumor RSUD taman Husada Bontang dr. Johan G. Gama, Sp.B.Subsp.Onk.(K) mengatakan, penanganan tumor dengan operasi diklaim sebagai pengobatan utama. Tindakan yang dilakukan dengan mengangkat tumor dari jaringan tubuh. Semisal tumor yang tumbuh di kepala atau payudara.

“Hingga kini kami hanya dapat melakukan pengobatan utama. Semoga kedepan kami dapat melakukan pengobatan tambahan, seperti kemoterapi,” kata dr Johan sapaan akrabnya, Sabtu (20/4/2023).

Ia menjelaskan, tumor merupakan benjolan yang tumbuh tidak normal di jaringan tubuh. Semisal dapat terjadi karena benturan yang membuat benjolan, bisul yang disebabkan infeksi dan benjolan yang muncul karena pertumbuhan jaringan baru.

Adapun sifat tumor dapat dibedakan menjadi dua. Pertama tumor jinak, ciri-cirinya benjolan tumbuh lebih lambat dalam periode puluhan tahun. Batasan antar jaringan tumor dengan jaringan normal terlihat jelas.

Sementara, tumor ganas mempunyai ciri-ciri pertumbuhan benjolan sangat cepat, dalam waktu bulanan, benjolan teraba keras, tidak rata, gampang berdarah ketika mengalami luka, dan batasan antar jaringan tumor dengan jaringan normal sekitarnya terlihat samar.

Dari kasus tersebut, dr Johan mengimbau agar masyarakat dapat melakukan pemeriksaan sejak dini, agar pengobatan yang diberikan dapat maksimal.

“Melihat kasus ini maka kami masif melakukan edukasi bagi masyarakat apabila mendapat benjolan dalam jaringan tubuh dapat langsung melakukan pemeriksan medis. Jangan sampai tumor sudah dalam stadium lanjutan baru lakukan pemeriksaan. Nanti tindakan yang diberikan tidak maksimal,” terangnya. (*)