“Jadi Ini sebenarnya hanya salah paham. Kami tidak mungkin melakukan vaksin jika orang tuanya tidak mengizinkan,”
Akhmadi Kepala SDN 005 Bontang Utara
Tudingan yang dilontarkan sebagian orang tua siswa yang menyebut jika pihak sekolah bersama tim medis dari Puskesmas Bontang Utara II telah menjebak orang tua siswa dibantah oleh Kepala SDN 005 Bontang Utara, Akhmadi. Saat dikonfirmasi awak media, dirinya menyebut jika hal tersebut terjadi lantaran adanya salah faham antara orang tua dengan guru.
Akhmadi menyebut jika pihaknya hanya memfasilitasi pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Keluarga Bencana (Diskes-KB) melalui Puskesmas Bontang Utara II untuk melakukan sosialisasi kepada orang tua yang menolak anaknya divaksin campak (measles) dan rubella. Adapun kejadian para siswa yang dikumpulkan dalam satu ruangan bersamaan dengan waktu sosialisasi, itu bertujuan untuk mendata siswa.
Dijelaskan Akhmadi, memang saat dilakukan sosialisasi, ada beberapa orang tua yang akhirnya membolehkan anaknya divaksin, dan mereka minta waktu pemberian vaksin dipercepat. Dari permintaan itulah, wali kelas meminta semua murid untuk berbaris dan masuk ke kelas dengan tujuan untuk dilakukan pendataan. Namun saat dilakukan pendataan, beberapa orang tua mengira jika mereka dijebak. “Kami tidak hapal siswa mana yang orang tuanya mengizinkan untuk divaksin. Makanya kami bariskan, lalu kami tanyai yang mana siswanya. Jadi Ini sebenarnya hanya salah paham. Kami tidak mungkin melakukan vaksin jika orang tuanya tidak mengizinkan,” ujar Akhmadi.
Dia mengaku, ingin menjelaskan hal tersebut kepada orang tua siswa. Namun, karena kondisi beberapa orang tua sudah terlanjur marah dan tak mau mendengarkan penjelasan, sehingga terjadilah kesalahpahaman antara guru dan orang tua.
Dijelaskan Akhmadi, memang saat ini siswa SDN 005 Bontang Utara yang belum melakukan vaksin measles dan rubella masih sekira 30 persen. Namun jika anak tersebut tidak diperbolehkan orang tuanya untuk divaksin, maka pihak sekolah pun tidak memaksakannya.
“Tadi (kemarin, Red.) ada juga orang tua yang langsung membawa anaknya pulang karena tidak mau divaksin. Kami juga tidak memaksanya. Kami tidak ada sama sekali niat yang tidak baik kepada siswa maupun orang tua,” tandasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: