bontangpost.id – Keterlambatan pendistribusian bantuan paket internet gratis membuat orangtua bertanya-tanya. Khususnya mereka yang mempunyai buah hati berstatus pelajar di jenjang sekolah dasar. Mengingat hingga kini proses penyuntikan kuota baru menyelesaikan di penerima jenjang SMP.
Salah satu orangtua, Okta, mengaku belum mendapatkan informasi terbaru perihal bantuan. Akibatnya, kuota yang dipakai masih harus dibeli mandiri. Tiap bulan wajib menyisihkan anggaran Rp 85 ribu demi keperluan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.
“Sementara beli dulu. Karena bantuannya belum masuk hingga hari ini (kemarin),” kata Okta. Putrinya tercatat sebagai pelajar di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Bontang Selatan.
Padahal, dia telah memberikan nomor teleponnya ke pihak sekolah Juli lalu. Dengan tujuan untuk diisikan paket data internet 8 gigabita. Demi mendukung pembelajaran melalui skema video telekonferensi. “Sempat didata tetapi kelanjutannya seperti apa tidak tahu,” ucapnya.
Pihak sekolah sempat membagikan informasi untuk mendapatkan kuota khusus belajar daring. Akan tetapi, mekanismenya harus diisi minimal pulsa Rp 10 ribu. Dia meyakini informasi itu bukanlah terkait bantuan paket internet gratis. “Karena kalau namanya gratis, kenapa harus membayar,” sebut dia.
Sementara itu, Kepala SD 003 Bontang Selatan Henriani mengatakan, sekolah wajib menginput data nomor telepon orangtua di data pokok pendidikan (Dapodik). Tugas itu menjadi kewenangan operator sekolah. Menurut dia, ada revisi penginputan. Terutama bagi orangtua yang kartu SIM-nya berbeda. Dengan provider yang telah diajak kerja sama oleh Pemkot Bontang.
“Provider telah datang ke sekolah beberapa waktu lalu dan membagikan kartu SIM. Bagi yang belum memakai produk provider tersebut. Itu yang diinput kembali,” ujar Henriani.
Dijelaskan, total penerima bantuan di SD 003 Bontang Selatan mencapai 461 pelajar. Data orangtua yang belum memakai kartu SIM dari provider tersebut berkisar 75. “Tentunya kami membutuhkan waktu untuk penginputannya,” terangnya.
Saat disinggung pengisian Dapodik itu apakah terkait bantuan dari pemkot, dia belum bisa memastikannya. Akan tetapi, penginputan itu bertujuan agar data valid, sehingga tidak terjadi tumpeng tindih terkait penerimaan bantuan.
“Batas waktu penginputan sampai besok (hari ini). Itu informasi dari provider,” ungkapnya. Sejauh ini belum ada informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terkait kapan penyaluran bantuan didistribusikan.
Kaltim Post (induk bontangpost.id) mencoba menghubungi pihak provider. Akan tetapi, salah satu karyawan yang tidak ingin menyebutkan namanya itu enggan memberikan keterangan terhadap seluruh pertanyaan yang dilontarkan awak media.
“Informasi selengkapnya bisa ditanyakan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud),” kata karyawan tersebut.
Pun demikian dengan target rampungnya penyuntikan ke nomor telepon penerima. Provider belum bisa menjelaskan seputar itu. “Maaf saya tidak bisa berani memberikan keterangan. Kami mendahului pak kepala dinas tidak enak,” ucapnya. (*/ak/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: