BELUM cairnya dana insentif guru non PNS selama tiga bulan turut mendapatkan perhatian serius dari Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutim. Melalui Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Yakub Fadillah, dia mempertanyakan lambannya pencairan dana tersebut.
“Ya kami sebagai pemuda khususnya bidang pendidikan mempertanyakan dana insentif guru TK2D yang tidak cair hingga saat ini. Kami sangat sayangkan terjadinya hal ini,” ujar Fadillah, kepada Sangatta Post, Kamis (13/4) kemarin.
Padahal insentif tersebut sangat diharapkan. Terlebih bagi mereka yang sudah berkeluarga. Tentunya lambannya pencairan dana tersebut sangat memberatkan mereka. Apalagi dikabarkan guru TK2D belum mendapatkan gajinya sampai saat ini.
“Jadi kami harap pemerintah dapat mencarikan solusi cepat dan tepat. Perlu dicarikan jalan keluar. Jangan sampai mereka menjadi korban. Karena itu merupakan hak guru. Yang sangat memprihatinkan, mereka ada yang berkeluarga, menyewa rumah dan lainnya. Jadi apapun alasannya harus ada solusi,” pinta Fadillah yang juga merupakan guru SMK Muhammadiyah itu.
Berkaca dari kasus ini, dirinya menganggap jika adanya pembedaan antara sekolah negeri dengan swasta. Begitupun guru PNS dan TK2D. Padahal jika mengacu pada sejarah, sekolah swasta dan guru TK2D pemula awal pendidikan di Kutim.
“Dulu ada SMA Singa Geweh Sangatta Selatan dan SMK Muhammadiyah yang sebagai perintis pendidikan. Jadi jangan dibedakan. Karena swasta ini sebagai pelopor sekolah. Kita lihat juga, beban mengajar mereka baik PNS maupun TK2D itu sama. Jadi ketimpangan ini perlu dipertimbangkan,” pintanya.
Sebelumnya, banyak guru TK2D yang mengeluh lantaran belum menerima gaji serta insentif yang didambakan selama ini. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: