bontangpost.id – Komisi III DPRD Bontang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait progres pembangunan dan perbaikan sejumlah infrastruktur publik di Kecamatan Bontang Barat, (21/7/2020) pagi.
Dihelat di sekretariat DPRD Bontang, Rapat dipimpin Abdul Malik. Diikuti sejumlah legislator, di antaranya Faisal, Astuti, dan Abdul Samad. Dengan menghadirkan organisasi perangkat daerah (OPD) dan intansi terkait. Yakni Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Bontang.
Membuka rapat, Abdul Malik langsung menanyakan progres perbaikan dan pembangunan dua infrastruktur di Bontang Barat. Meliputi, jembatan di Jalan Pontianak, RT 25 dan peningkatan di Jalan Asmawarman, Kecamatan Gunung Telihan. Dua ini sangat disorot dewan. Sebab keduanya dinilai sangat darurat dikebut pembangunannya.
Misalnya Jalan Asmawarman. Dengan panjang sekitar 900 meter, kawasan tersebut selalu jadi langganan banjir tiap kali hujan intensitas tinggi mengguyur. Struktur drainase yang usang, tak mampu mengikuti laju pertumbuhan pembangunan. Adanya kerusakan dan sedimentasi dinilai menjadi pemicu drainase di Jalan Asmawarman tak mampu menahan laju debit air kala hujan. Walhasil, air meluber hingga ke badan jalan, dan menyebabkan banjir.
Sementara Jembatan Pontianak di RT 25. Ini pun tak kalah mendesak untuk dikerjakan. Sebab berdasar hasil tinjauan lapangan yang dilakukan Komisi III beberapa waktu lalu menunjukkan jembatan dalam kondisi membahayakan. Nyaris seluruh bagian di badan jembatan mengalami penurunan konstruksi. Siring pembatas yang berada tepat di bawah jembatan ada yang mengalami ambalas. Demikian, amat riskan bila ada kendaraan berbobot besar melintas. Salah-salah, jembatan bisa amblas. Itu terjadi bisa kapan saja.
“Ini selaku kami dorong, karena warga selalu bertanya,” ujar Abdul Malik disela rapat.
Menanggapi itu, Kabid Bina Marga, Dinas PUPRK Bontang Bina Antasariansyah menjelaskan, baik jembatan maupun peningkatan kualitas Jalan Asmawarman sejatinya masuk skala prioritas. Seluruh perencanaan sudah rampung. Yang dibutuhkan tinggal dana untuk mengerjakan.
Kata Bina, rencananya Jalan Asmawarman akan diperbaiki total. Dilebarkan. Kemudian drainasenya juga diperbaiki. Menyesuaikan kondisi sekitar dan kebutuhan kiwari.
Sementara Jembatan Pontianak. Sama, prioritas. Bahkan, harusnya dikerjakan tahun ini. Dirombak total. Anggarannya Rp 6,3 miliar. Hanya saja, karena keduanya mengandalkan dana alokasi khusus (DAK) dari pusat, maka Bontang harus sabar dulu. Semua pembangunan fisik, di luar sanitasi kena imbas Covid-19. Alias, disetop semua anggarannya oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
“Semua disetop. Jadi enggak bisa dikerjakan dulu,” beber Bina.
Meski masih mengambang dalam sisi anggaran. PUPRK Bontang berjanji perbaikan dan pembangunan jalan serta jembatan di Gunung Telihan tetap menjadi prioritas di 2021.
“Tetap jadi prioritas kami, pak,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post