BONTANG –Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bontang kebagian dana hibah Rp 4,5 miliar dari Pemkot Bontang. Dana ini akan disalurkan ke KONI melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), untuk kembali diteruskan ke masing-masing pengcab yang ada di Kota Taman.
Dikatakan Kepala Disporapar Bambang Cipto Mulyono, regulasi dana hibah diatur oleh peraturan wali kota (perwali). Dana hibah tak boleh lebih dari Rp 5 miliar. Jumlah tersebut telah disetujui pembahasannya oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). “Tapi yang disetujui Rp 4,5 miliar. Maksimal aturan perwali Rp 5 miliar, tidak bisa lebih dari itu,” kata Bambang kepada Bontang Post, kemarin (14/4).
Dikatakannya, porsi penggunaan dana menjadi wewenang KONI. Apakah dijadikan biaya pemusatan latihan (TC) atau biaya pembinaan. Namun lanjut Bambang, hingga kini KONI belum mengajukan pengambilan anggaran tersebut. Mekanismenya setelah pengajuan dari KONI diterima, maka Disporapar akan memberikan rekomendasi kepada wali kota. “Sebenarnya pembahasan anggaran ini bukan ranahnya Disporapar. Kami hanya sebatas memberikan rekomendasi saja,” ucapnya.
Menanggapi kabar tersebut, Bendahara KONI Bontang Kusnadi Said mengatakan, dana sejumlah Rp 4,5 miliar tersebut bukanlah untuk TC. Akan tetapi dana pembinaan yang akan disalurkan kepada seluruh cabor. “Itu untuk pembinaan saja. TC kami tidak bisa pastikan. Karena harus menunggu kepastian anggaran,” kata Kusnadi.
Rencananya, biaya untuk TC porprov bakal dianggarkan di APBD Perubahan. Di mana pengajuan akan dilakukan bulan depan. Meski sudah dikerjakan terkait pengajuannya, tetapi total kebutuhan baik menyangkut pelaksanaan maupun pemusatan latihan ini belum bisa dibeberkan.
“Sudah saya kerjakan, tetapi perencanaannya harus matang. Karena menyangkut masalah nilai kegiatan. Takutnya minus,” ucapnya.
Nantinyakata Kusanadi, dana untuk TC akan dibagikan kepada pengurus cabor secara merata. Tentunya berdasarkan kondisi dana yang didapatkan.
Berkaca dari porprov sebelumnya, pembiayaan TC hanya mampu mengakomodir pelaksanaan selama 2 hingga 3 pekan saja. Dikarenakan dana yang tersedia sangatlah minim. Namun, Kusnadi optimistis target yang dicanangkan oleh KONI untuk mempertahankan posisi 5 besar dapat diraih.
“Dengan kemampuan yang ada, kami punya keyakinan bisa tercapai. Hanya saja untuk berusaha lebih dari itu yang mesti dipikirkan jalan keluarnya,” terangnya.
Ia berujar, salah satu jalan adalah dengan melibatkan perusahaan di Bontang. Untuk mendukung segi pendanaan sehubungan dengan pelaksanaan porprov. “Kami sedang berusaha mengajak perusahaan agar bisa terlibat mendukung olahraga khususnya di porprov nanti. Supaya kekurangan seperti ini tidak terjadi,” kata dia.
Sesungguhnya permasalahan dana tidak hanya terkait pembiayaan pemusatan latihan saja. Kusnadi mengatakan kesediaan perlengkapan tanding atlet juga menjadi tanggungan. “Masih banyak yang kurang. Ini harus dicari solusinya,” tukasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: