bontangpost.id – Di balik melejitnya nama Kampung pesisir Malahing setelah masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), ada persoalan baru yang membuat warga resah.
Konstruksi jembatan kayu yang miring membuat warga kebingungan dan tak lagi sanggup melakukan perbaikan. Padahal, dikabarkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno dijadwalkan akan menginjakkan kaki di Malahing.
Diketahui, jembatan dan tiang di dermaga sudah mulai miring sejak sebulan terakhir. Sebelumnya, warga Malahing juga sudah mengusahakan perbaikan.
Ketua RT 30 Kampung Malahing Nasir menyebut, perbaikan oleh warga sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Pun mereka sudah pernah mengganti beberapa kayu yang memang sudah tidak layak.
Baca juga; Merintis Asa Malahing Menuju Destinasi Wisata Andalan Bontang
“Kami sudah pernah perbaiki sendiri. Bagian-bagian yang membahayakan juga sudah pernah kami ganti kayunya. Tapi biayanya mahal sekali. Kami enggak sanggup,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah memasang beberapa palang pembatas di pinggir jembatan. Agar warga terutama anak-anak tidak mendekati jembatan rusak itu karena berbahaya.
“Saya takut kalau anak-anak yang lewat. Karena mereka sering main sepeda juga. Jangan sampai terjadi hal yang enggak diinginkan,” lanjutnya.
Tak jarang, Nasir selaku ketua RT setempat mendapat keluhan dari pengunjung. Sebab kemiringan itu dikhawatirkan tidak mampu menahan beban di atasnya.
“Khawatirnya saat penilaian Malahing nanti ada banyak orang yang datang, jembatannya enggak kuat. Sebelumnya saya juga pernah dapat keluhan dari pengunjung. Apalagi di dermaga yang posisinya ada di depan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post