bontangpost.id – Belum rampungnya sejumlah proyek di Bontang mendapat sorotan dari anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal. Dia meminta pemkot juga wajib untuk introspeksi. Sehingga tidak hanya membebankan kesalahan pada kontraktor.
Menurut Faisal, wajar bila kontraktor tidak bisa merampungkan pekerjaan dengan baik lantaran proses pelelangan proyek besar yang bersumber dari APBD, APBN, maupun provinsi rata-rata selalu dilakukan di atas bulan Juli.
“Belum lagi saling sanggah menyanggah sehingga kebanyakan pekerjaaan baru dikerjakan pada Agustus bahkan lewat. Kontraktor mana pun pasti tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik,” serunya.
Faisal menilai, selama ini pemerintah melalui OPD terkait tidak pernah mau mengubah kebiasaan dalam mengatur waktu pelelangan. Bahkan, keputusan tersebut terjadi berulang kali.
Akibatnya, kerugian berdampak ke banyak pihak. Baik itu pemerintah, masyarakat, maupun pengusaha. “Seharusnya pemerintah belajar dari tahun sebelumnya dan dari pekerjaan yang tidak selesai,” ucapnya.
Sambungnya, untuk kegiatan yang memerlukan cuaca bagus seperti penurapan dilakukan pelelangan pada awal tahun. Sebab bila dilakukan pada bulan Juli ke atas perkiraan cuaca didominasi oleh hujan.
Kata Faisal, ia selalu mengingatkan pemerintah saat rapat paripurna besar agar pekerjaan yg anggarannya besar secepatnya dilelang. Sehingga hasil pekerjaan memiliki kualitas bagus.
Oleh sebab itu, ia meminta OPD terkait untuk mengevaluasi dan tidak melulu menyalahkan kontraktor. “Jangan cuma mau minta kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan. Tapi dari awal sudah tidak bagus caranya,” tutupnya. (*)
Catatan Redaksi: Berita ini telah disunting. Sebelumnya tertulis kontraktor proyek turap di Kelurahan Api-Api diputus kontrak. Sementara, belum ada keputusan resmi terkait keputusan itu.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post