Kronologis Jemaah Haji Asal Bontang Meninggal di Makkah, Sempat Pakai Kursi Roda

Ilustrasi

bontangpost.id – Suasana duka menyelimuti rombongan jemaah haji asal Kota Bontang, Kalimantan Timur pasca meninggalnya seorang jemaah haji yang di Makkah, Arab Saudi pada Selasa, (4/7/2023) malam.

Ialah Dwi Erwanto. Ia merupakan karyawan perusahaan BUMN berusia sekira 40 tahunan yang berdomisili di Perumahan Bukit Sekatup Damai (BSD), Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.

Meninggalnya Dwi Erwanto meninggalkan kesan baik selama di tanah suci. Hal itu disaksikan langsung oleh Muhammad Fauzi. Seorang rekan sekaligus pemandu jemaah haji Bontang.

Baca juga; Punya Riwayat Penyakit, Satu Jemaah Haji Asal Bontang Meninggal di Tanah Suci

Kepada redaksi bontangpost.id, Fauzi membeberkan, bahwa almarhum adalah sosok yang penuh semangat, sabar, pribadi yang baik, pantang menyerah, saat berbicara berhati-hati dan tidak tidak pernah menunjukan amarah.

Untuk menunaikan haji ini ia harus menunggu sekira 12 tahun lamanya. Tepatnya pada 2011 lalu.

Soal kondisi kesehatan yang kurang fit menjelang keberangkatan dari Bontang menuju embarkasi Balikpapan turut dibenarkannya. Sebab, sebelum hari keberangkatan almarhum sempat mendapat perawatan intens di ruang ICU selama sepekan.

Tak hanya itu, kondisi kesehatan almarhum saat tiba di tanah suci Makkah, bilang Fauzi fluktuatif. Artinya, terkadang kondisi kesehatan menurun dan terkadang stabil. Saat kondisi drop, almarhum harus dibantu menggunakan kursi roda untuk melanjutkan ibadah haji. Diakuinya, kondisi kesehatan menurun saat berada di Musdalifah. Sebab, di situ jemaah haji harus berdiri sekira lima jam tanpa bergerak. Ditambah kondisi cuaca saat itu berada di 45 derajat.

Pada Selasa kemarin tepatnya pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) kondisi kesehatan almarhum dalam keadaan sangat baik dan tidak ada tanda-tanda mengalami penurunan. Hal itu diiketahui, lantaran Fauzi tengah bersama almarhum.

Namun, setelah salat Ashar dan berbelanja di toko, almarhum menuju kamar hotel yang berada di lantai tiga. Saat itu almarhum hendak ke toilet yang berada di kamar hotelnya. Kondisi saat itu pintu kamar hotel dikunci dari dalam. Suara dengkuran terdengar dari kamar almarhum. Seketika itu, ia berfirasat untuk langsung memanggil nama almarhum agar dibukakan pintu. Tujuannya untuk memastikan kondisi.

“Setelah dari toko almarhum langsung balik duluan ke kamar hotelnya. Kebutulan kamar hotel saya dengan almarhum berseberangan. Jadi saya tahu pasti aktivitasnya,” serunya.

Tak ada jawaban, Fauzi langsung menghubungi resepsionis hotel sembari mendobrak pintu sekira 20 menit lamanya. Kondisi semakin kalut, pihak hotel pun akhirnya mengambil langkah untuk menjebol pintu kamar. Nahas, almarhum ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi dengan kondisi mulut bersimbah darah. Usut punya usut, almarhum memiliki riwayat penyakit hipertensi paru-paru.

“Setelah berhasil masuk kamar dan memindahkan almarhum ke tempat yang lebih aman kami langsung memberi pertolongan pertama dengan cara memompa jantung. Saat itu dibantu dengan dokter. Namun, setelah dicek,  tepat pada pukul 17.30 waktu setempat almarhum tidak terselamatkan,” bebernya.

Usai dimakamkan di pemakaman umum Makkah, Fauzi menjadi petugas haji terpilih yang membadalkan atau menyempurnakan ibadah haji almarhum. Sejauh ini, almarhum telah menyelesaikan rukun haji. Dengan begitu, Fauzi hanya meneruskan tiga wajib haji yang belum dilakukan.

“Alhamdulillah, kalau rukun haji semua sudah dilakukan almarhum. Saya meneruskan wajib haji yang belum dilakukan,” timpalnya.

Selain almarhum Dwi Erwanto, diungkapkan Fauzi, saat ini terdapat satu jemaah haji Bontang yang kondisi kesehatannya menurun. Lantaran memiliki riwayat penyakit gula. Dan harus mendapat perawatan dari klinik setempat.

“Tinggal satu jemaah yang sakit ini belum menyelesaikan tawaf ifadah, sa’i dan tahalul. Makanya akan kami dampingi terus. Kabar terbaru kondisinya sudah membaik. Sedangkan 172 jemaah haji Bontang lainnya sudah menyelesaikan,” tuturnya.

Adapun, jadwal ibadah haji di Makkah sampai 23 Juli. Kemudian beralih ke Madinah sampai 31 Juli. Dan pulang ke tanah air tepatnya ke embarkasi Balikpapan pada 1 Agustus. (*) 

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version