BONTANG – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Bontang mendapat kunjungan spesial, Selasa (7/3). Rombongan Komisi III DPRD Bontang berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke dinas yang baru terbentuk dan berkantor di Graha Taman Praja lantai III. Ketua Komisi III, H Rustam memimpin rombongan anggota dewan lain, seperti Rusli, Suhut Harianto, Sulhan, dan H Ridwan.
Diterima oleh Kadiskominfotik, Dasuki bersama stafnya langsung mengajak rombongan berkeliling kantor. Seperti mengunjungi ruangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), meninjau fasilitas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), dan ruangan lainnya.
Saat memasuki satu persatu ruangan, Rustam dan beberapa anggota dewan lain sempat heran karena minimnya sarana dan prasarana (sarpras) yang ada di kantor Diskominfotik. “Kebanyakan peninggalan dari Dishub (Dinas Perhubungan) karena dulu satu kantor,” ujar Sekretaris Diskominfotik, Ririn Sari Dewi saat ikut memandu rombongan keliling kantor.
Usai berkeliling, rombongan Komisi III bersama seluruh staf Diskominfotik berkumpul di ruang rapat untuk sama-sama tukar pikiran. Rustam yang mengawali pertemuan mengatakan, kunjungan kerja di Diskominfotik kali ini bukan inspeksi mendadak seperti biasanya. “Ini merupakan kunjungan lapangan Komisi III ke mitra kerja, saat ini ke Diskominfotik,” kata Rustam.
Kedatangan pihaknya, lanjut Rustam didasari dari keluhan Diskominfotik terkait beberapa kekurangan yang dimiliki dinas yang baru berdiri ini. Seperti kurangnya mebeler di beberapa ruangan, bahkan dinas yang pekerjaannya mengelola data justru kekurangan komputer. “Namanya Diskominfotik, tentu harus bersentuhan langsung dengan perangkat IT (Informasi Teknologi) dan perangkat lainnya,” tambahnya.
Sementara Dasuki dalam diskusi bersama para anggota dewan, memaparkan program-program prioritas yang akan dilakukan selama setahun ke depan. Kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) ini, program e-Government atau e-Gov akan menjadi prioritas utama. “Nantinya seluruh layanan-layanan pemerintahan di seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) akan terintegrasi jadi satu,” ujar Dasuki.
Selain itu, Diskominfotik juga akan memasang jaringan free wi-fi di lokasi-lokasi blank spot, termasuk kawasan pesisir di Kota Taman. Teranyar, Diskominfotik telah memasang jaringan wi-fi di Pulau Gusung untuk akses informasi sekolah dan warga di sekitarnya. “Nelayan yang ada di sekitar Gusung juga bisa memanfaatkan internet untuk mencari informasi terkait lokasi ikan, dan lain-lain. Kami juga akan membekali mereka dengan aplikasi khusus untuk itu secara gratis,” tuturnya.
Khusus untuk fasilitas free wi-fi, Dasuki mengeluhkan kurangnya bandwidth internet yang dimiliki Diskominfotik saat ini. Katanya, saat ini pihaknya hanya memiliki kecepatan 60 megabit per detik (mbps) yang disebar untuk fasilitas wi-fi di gedung perkantoran pemerintahan dan beberapa area free wi-fi. “Ini juga jadi kendala. Padahal di Jakarta saja, satu perumahan saja bisa sampai 1000 mbps. Nah, kami malah hanya 60 mbps. Idealnya, kami butuh 90 mbps,” jelas Dasuki.
Secara khusus, Dasuki pun meminta anggota dewan turut mengawal anggaran untuk Diskominfotik untuk memastikan program-program yang direncanakan dapat berjalan. “Untuk anggarannya sekira Rp 250 juta. Tapi kami juga mengajukan DAK (Dana Alokasi Khusus) sampai Rp 9 Miliar,” tambah Ririn yang mendampingi Dasuki.
Mendengar informasi dan keluhan tersebut, Rustam mengatakan akan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan mendesak Diskominfotik saat ini. “Kami berharap APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Bontang kembali membaik, sehingga apa yang dibutuhkan Diskominfotik bisa terpenuhi,” tutup Rustam. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: