SAMARINDA – Dua pekan berlalu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk memberikan izin rute penerbangan nasional di Bandar Udara (Bandara) Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. Namun, belum ada satupun maskapai yang membuka layanan penerbangan lintas provinsi di bandara tersebut.
Padahal, Presiden Jokowi memberikan batas waktu selama dua pekan agar kementerian “memboyong” maskapai seperti Lion Air dan Garuda Indonesia. Agar melayani penerbangan Samarinda-Jakarta atau Samarinda-Surabaya.
Sepekan yang lalu, Lion Air melakukan uji coba penerbangan di bandara yang dibangun menggunakan sebagian APBD Kaltim itu. Hasilnya, bandara senilai Rp 1,8 triliun itu layak digunakan melayani penerbangan berskala nasional. Alasannya, maskapai Lion Air berhasil mendarat di bandara yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara.
Pesawat Lion Air Boeing jenis 737-800NG yang dipiloti oleh Kapten Felix tersebut diuji dari Balikpapan ke Bandara APT Pranoto. Tidak ada kendala berarti yang dihadapi pilot untuk mendarat di bandara tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Salman Lumoindong mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk meminta maskapai mempercepat pelayanan di bandara tersebut.
“Kewenangan itu bukan di daerah. Kewenangan itu di kementerian. Di daerah ini, kami berusaha memonitor terus,” katanya, Rabu (7/11) kemarin.
Salman menyebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan maskapai Lion Air Grup dan Garuda Indonesia. Informasi terakhir, lanjut Salman, Lion Air sedang mematangkan persiapan.
“Mereka sedang persiapan. Bilangnya, kalau semuanya sudah klir, mereka akan kabarkan pada kami. Kami enggak enak juga mengganggu mereka. Karena semuanya sedang dipersiapkan,” tuturnya.
Alasan lain, belum dilayaninya rute penerbangan nasional oleh maskapai Lion Air Grup disebabkan adanya kecelakaan di rute Cingkareng-Pangkal Pinang.
“Pada intinya mereka tetap progres. Persiapan-persiapannya perlu matang. Apalagi pesawatnya berkurang. Mungkin itu jadi alasannya. Saya terus telepon mereka. Diminta bersabar dulu,” terang Salman.
Sebelumnya, pesawat Lion Air jenis boeing 737-800NG berkapasitas kelas ekonomi sebanyak 189 orang, berhasil melakukan uji coba pendaratan di Bandara APT Pranoto.
Distrik Manager Kaltim Lion Air, Achmad Affandi mengatakan, uji coba itu dilakukan untuk mengetahui kesediaan runway bandara. Selain itu, pihaknya melihat visual bandara dari ketinggian tertentu. Pasalnya, setiap beroperasi di bandara baru, maskapai tersebut harus terlebih dulu mengetahui medan dan rute penerbangan.
Pihaknya telah mendapat persetujuan untuk melayani penerbangan Samarinda, Surabaya, Berau, dan Jakarta. Lion Air Group akan mengoperasikan Wings Air, Batik Air, dan Lion Air.
“Slotnya sudah disetujui. Kecuali izin rutenya di kementerian. Progresnya sudah 75 persen. Kalau semuanya sudah siap, akan mulai dibuka (jadwal penerbangan nasional, Red.). Pokoknya dalam waktu dekat,” tuturnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post