KEPALA Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kutim, Rijadi Hadi menyayangkan gerak lambat PLN untuk memadamkan listrik saat terjadinya kebakaran di Gang Gajah Mada Pasar Sangatta Lama, Sangatta Utara.
PLN diperkirakan telat memadamkan listrik sekira 15 menit pada saat kejadian. Api mulai bergemuruh melahap semua bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu tersebut, akan tetapi listrik tak kunjung padam. Akibatnya, armada dan anggota pemadam yang sudah berada di lokasi tak berani mendekat.
Dikhawatirkan, aliran listrik menyengat personel yang bertugas. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), DPKP dilarang untuk melakukan tindakan.
“Laporan 4.30 wita pas habis salat subuh. Selang berapa menit kami datang. Tetapi Listrik lambat mati. Sekira 15 menit (DPKP di TKP, Red.), listrik baru padam. Api sudah membesar listrik baru mati. Jadi sangat membahayakan. Anggota tidak berani,” jelas Rijali.
Meskipun begitu, setelah listrik dinyatakan mati, pihaknya langsung memadamkan api. Tiga lokasi langsung di blok. Hal ini dimaksud untuk menghalangi kerumunan warga. Karena pada saat itu, warga mulai memadati lokasi.
“Semua armada kami kerahkan. Juga di bantu dengan KPC dan Pertamina. Sekira satu jam memadamkan api, api berhasil padam. Tinggal proses pendinginan,” katanya.
Dari kabar yang beredar, jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Meskipun, kebenarannya perlu ditelusuri secara mendalam.
“Banyak penyebab kebakaran karena korsleting listrik. Karena bertumpu satu terminal. Daya kuat akan tetapi kabel tak kuat. Apalagi kabel serabut yang dipakai,” katanya.
Mantan Kasatpol PP ini menuturkan Pasar Sangatta Lama memang merupakan salah satu lokasi rawan kebakaran. Pasalnya, di sana padat penduduk. Rumah padat berdampingan.
“Masuk rawan kebakaran. Rumah tak ada sela. Nyambung semua,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian PMI Kutim Wihelmus mengaku, tak ada korban jiwa atas musibah ini. Hanya saja ada beberapa orang yang perlu perawatan intensif.
“Pemadam satu orang yang mengalami sakit dan dua orang dari warga syok berat. Sudah ditangani. Kita standby sampai selesai,” kata Ewil. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post