bontangpost.id – Penanganan banjir di Kota Bontang masih menjadi fokus pemerintah kota saat ini. Adapun luas area genangan banjir diklaim mengalami penurunan.
Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang Noni Agetha mengatakan, pada 2022 lalu luas genangan banjir sekitar 283 hektare.
“Lalu pada 2023 menyusut menjadi 191 hektare,” katanya.
Meski begitu, luas genangan banjir tahun ini juga diharapkan dapat berkurang. Oleh karena itu, sejumlah upaya akan terus dilakukan, salah satunya dengan memerhatikan kapasitas saluran air dan normalisasi sungai.
Lebih lanjut, pembangunan sumur resapan, penanaman pohon, hingga pembangunan polder pengendali banjir pun sama pentingnya, sehingga tidak boleh dikesampingkan.
“Mudah-mudahan dapat turun 40 hektare lagi,” sambungnya.
Jika demikian, pihaknya menargetkan luasan genangan banjir pada 2024 sekitar 150 hektare.
Sementara ia menyebut, kendala saat ini masih berupa banjir rob. Dikarenakan banjir rob berasal dari alam, sehingga sulit dikendalikan.
“Banjir rob ini kan fenomena alam. Jadi untuk penanganannya juga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit,” tandasnya. (*)