Janji politik pasangan Basri-Najirah mulai dimasukkan dalam program Pemkot Bontang tahun ini. Salah satunya ialah pendistribusian perlengkapan sekolah. Mulai dari seragam, tas, hingga sepatu sekolah. Sayangnya tidak semua pelajar mendapatkan bantuan ini. Sebab keterbatasan anggaran menjadi penghambatnya.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
Dua tahun belakangan orangtua gigit jari. Dalam pemenuhan perlengkapan sekolah putra-putrinya. Pasalnya program bantuan itu tidak terealisasi. Terakhir program ini dijalankan pada 2019 silam. Alhasil orangtua harus menyiapkan secara mandiri. Akibat refocusing anggaran selama masa pandemi covid-19.
Tahun ini, Pemkot Bontang kembali memprogramkan penyediaan seragam sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bambang Cipto Mulyono mengatakan penyaluran ini hanya diusulkan untuk kelas 1 SD dan VII SMP. “Karena menyesuaikan anggaran yang terbatas. Karena untuk murid lainnya seragamnya masih bagus. Sebab selama ini pembelajaran juga lewat daring,” kata Bambang.
Meski demikian, ia belum bisa memberikan informasi terkait kucuran anggaran untuk program ini. Termasuk dengan penghitungan jumlah siswa yang akan mendapatkan perlengkapan sekolah. “Kami masih belum mendata terkait itu,” ucapnya.
Tak hanya itu dipastikan untuk buku tulis juga tidak dimasukkan dalam paket perlengkapan sekolah. Sehingga hanya tas, seragam, dan sepatu yang dibantu. Sehubungan dengan mekanisme lelang, Disdikbud memiliki format. Khusus untuk sekolah negeri dipercayakan ke tiap satuan pendidikan masing-masing.
“Seragam untuk sekolah negeri kemungkinan pakai skema penunjukan langsung. Kalau sekolah swasta tetap ditangani Disdikbud,” tutur dia.
Saat ini regulasi perwali masih dalam tahapan penyusunan. Harapannya dengan mekanisme itu bisa memberdayakan penjahit lokal. Sementara untuk sepatu dan tas akan dilelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). “Tetapi untuk tas dan sepatu sekolah negeri Disdikbud. Skenario pertama begitu. Tetapi kami juga minta arahan LKPP,” terangnya.
Diketahui pengadaan perlengkapan sekolah ini sudah dua kali terselenggara di Kota Taman. Selain 2019, Pemkot Bontang juga memprogramkan pada 2017. Khusus 2019, anggaran yang dikucurkan seluruhnya mencapai Rp 18 miliar. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dua tahun sebelumnya yakni Rp 14,7 miliar. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post