Mantan Danramil 0908-01/Loktuan Terjun ke Dunia Politik

Masuk ke dunia politik memang tidak mudah, namun dengan sikap yang baik, pemikiran yang baik, dan dengan kebijaksanaan, apapun mungkin dapat terjadi.

—-

KEPUTUSAN berani diambil mantan Danramil 0908-01/Loktuan, Subarkah Sungari. Ia memilih mundur dari perwira TNI sejak 15 Maret lalu, untuk terjun ke panggung politik. Padahal, masa pensiun sesungguhnya masih 15 tahun lagi.

Tak berselang lama, pilihan kembali diambilnya yakni bergabung dengan partai politik. Ia menetapkan hatinya untuk berlabuh ke Partai Demokrat. Hal ini terlihat tatkala menghadiri rapat konsolidasi partai yang berlangsung di Sekretariat DPC Partai Demokrat, Rabu (21/3). Mengenakan jaket berwarna biru khas Partai Demokrat, Subarkah yakin akan keputusannya.

“Memang ini pilihan sulit. Tetapi untuk ke depan, saya sendiri yang menentukan nasib saya,” kata Subarkah.

Faktor pemilihan kendaraan politik dikarenakan keidolaannya akan figur Ketua Umum Partai yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya SBY (julukan Susilo Bambang Yudhoyono ), Subarkah juga kagum akan putra pertama Presiden Indonesia ke-6 itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diakuinya, satu bulan sebelum pensiun sudah menjalin komunikasi dengan DPP Demokrat. “Saya memang suka sama SBY dan AHY, itulah yang menjadikan saya memilih Demokrat untuk partai saya ke depan,” ucapnya.

Bukan itu saja, ia berharap dapat membantu masyarakat melalui kursi legislatif. Rencananya, Subarkah akan mengikuti pesta demokrasi tahun depan lewat daerah pemilihan Bontang Utara. “Dengan cara menjadi anggota DPRD, saya akan bisa membantu masyarakat Kota Bontang yang seharusnya menerima bantuan,” ucapnya.

Pria yang terakhir berpangkat Kapten Infanteri ini, tak menyesali setiap keputusan yang telah diambil. Dukungan juga didapatkannya dari Panglima Kodam VI/Mulawarman. “Instansi mendukung, komandan  juga mendukung pilihan saya ini,” tutur pria yang sudah 23 tahun menjadi perwira TNI.

Kini, Subarkah disebut oleh Pengurus DPC dan kader Demokrat sebagai AHY-nya Bontang. (*/ak)