bontangpost.id – Langkah penurapan sungai masif diprogramkan tahun ini. Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Edi Suprapto mengatakan, pengerjaan ini dilakukan dari area hulu ke hilir.
“Mengenai volumenya otomatis menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” kata Edi.
Pada awal tahun, penurapan menyasar dua kelurahan, yakni Gunung Elai dan Api-Api. Nilai pengerjaan mencapai Rp26.517.065.917. Khusus wilayah Gunung Elai, pengerjaan dipusatkan di area yang belum terturap di bagian hulu. Artinya, sebelum titik yang dikerjakan pada 2020. Dengan pagu anggaran Rp37 miliar kala itu.
“Titik penurapan kali ini di area hulu, di belakang eks terminal bus patas dulu. Ini tersambung dengan proyek dua tahun lalu,” ucapnya.
Volume pengerjaan penurapan di titik tersebut mencapai 530 meter. Pengerjaan sisi kanan dan kiri bantaran sungai. Hanya, kali ini pembangunan infrastruktur pencegah banjir ini tanpa pembuatan jalan inspeksi. Material yang digunakan juga berbeda dengan proyek yang dibiayai tahun lalu.
“Tetap pakai skema pancang. Hanya materialnya pakai beton. Tidak lagi menggunakan batu gunung,” tutur dia.
Mengingat ketersediaan batu gunung sangat langka, sehingga dikhawatirkan menghambat durasi pengerjaan. Sementara untuk Api-Api, pengerjaan melanjutkan di Jalan Bulu Tangkis hingga Catur. Panjangnya hanya 50 meter. Ditambah pengerjaan di sekitar RT 32 Api-Api. Utamanya di dekat lokasi sodetan sungai. Menurutnya, pengerjaan ini berupa swakelola dari TNI. Nilainya hanya Rp 500 juta.
“Angka ini hanya menyasar 50-70 meter,” terangnya.
Kemudian di APBD perubahan kali ini, tiga turap dibangun. Anggaran yang digelontorkan Rp 8,7 miliar. Di Kelurahan Kanaan, titik penurapan di samping bangunan lama kantor kelurahan, RT 11. Lokasi ini merupakan yang sebelumnya longsor. Anggaran yang disodorkan mencapai Rp 3 miliar. Tinggi turap yang akan dibangun berkisar 4,7–5 meter. Diketahui panjang turap yang terkena dampak longsor yakni 27 meter.
Dari dana tersebut juga akan mengakomodasi perbaikan akses jalan warga, sehingga memberikan kenyamanan saat melintas. Sebagai informasi, turap itu ambruk Februari lalu. Penyebab turap tersebut ambruk karena umur bangunan sudah di atas 12 tahun. Kemudian juga disebabkan debit air sungai yang meningkat dan mengikis tanah bagian dalam turap tersebut.
Setelah longsor, Dinas PUPRK Bontang melakukan pemancangan sementara menggunakan kayu ulin. Hal itu dilakukan untuk mencegah tanah turap yang semakin tergerus air sungai. Sementara turap di Guntung merupakan lanjutan proses sebelumnya. Panjang titik yang diturap yakni 100 meter. Tingginya 2 meter, lebih rendah dibandingkan dua titik lainnya. “Ini bersambung dari proses relokasi sebelumnya,” sebutnya.
Proyek tanpa melalui skema tender, melainkan swakelola yang pengerjaannya melibatkan unsur TNI. Diketahui, penurapan Guntung sebelumnya dianggarkan Rp 1,5 miliar. Panjangnya 85 meter. Enam kepala keluarga telah menjalani proses relokasi lantaran huniannya berada di titik yang akan dibangun turap.
Terakhir ialah pembangunan turap di Gunung Elai. Prosesnya sudah menyelesaikan pengadaan secara e-katalog. Lokasi turap yang dibangun berada di belakang GBI Kelir Bontang. Anggaran yang digelontorkan Rp 4 miliar. Tinggi turap yakni 6 meter. Ia menuturkan, ada dua titik. Satunya jaraknya 300 meter dari lokasi tersebut.
“Panjang turap 36 meter. Ini lokasinya berada di dekat pabrik tahu,” urainya.
Tanpa penurapan sebelumnya, air mudah meluap hingga ke Jalan Tomat. Titik tersebut merupakan lokasi air masuk. Meski waktunya mepet, Edi optimistis pengerjaan bisa rampung sebelum akhir tahun. Mengenai target penurapan tahun depan, Dinas PUPRK akan menyasar Kanaan, Gunung Telihan, Bontang Kuala, Gunung Elai, Api-Api, dan Guntung.
“Tahun depan lebih banyak lagi titiknya berdasarkan pengajuan kami. Dari penurapan ini maka kapasitas tampung air dari hulu lebih banyak dibandingkan sebelumnya,” paparnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: