BONTANG – Upaya penanggulangan banjir serius digarap Pemkot Bontang. Salah satunya dengan normalisasi sungai dari hilir menuju hulu. Penjabat Sekretaris Daerah Agus Amir mengatakan pengerukan sedimen dimulai di sungai yang berada di Jalan Awang Long hingga Bontang Kuala. Kedalaman pengerukan antara 1-1,5 meter. Kini, lebar sungai di kawasan itu menjadi 3 meter.
“Normalisasi dulu, kemudian baru melakukan penurapan dan penataan bantaran sungai,” kata Agus Amir, saat ditemui Bontang Post, Senin (5/11).
Elevasi pengerukan di tiap lokasi berbeda. Agar aliran air dari hulu dapat menuju ke laut. Dituturkan, upaya serupa juga dilakukan di sungai depan Rusunawa Api-Api. Selanjutnya, upaya normalisasi menyasar sungai yang berada di Kelurahan Gunung Telihan.
“Mengapa lompat lokasinya? Karena semua daerah yang tidak dimasuki alat berat terpaksa ditunda,” tuturnya.
Pemkot Bontang juga berencana membeli ekskavator amfibi satu unit. Agus berujar pada awal tahun sarana normalisasi sungai ini dibanderol Rp 5 miliar. Proses pembelian menggunakan e-katalog.
Tapi, ada kendala jika nantinya mengoperasikan ekskavator amfibi. Yakni keberadaan jembatan yang memiliki konstruksi tiang pancang berada di bagian tengah. Sehingga akses ekskavator pun terbatas. “Oleh karena itu, terkait dengan jembatan juga harus diselesaikan,” ungkapnya.
Ditegaskannya, pemkot komitmen untuk menanggulangi banjir. Hal ini sesuai dengan pandangan fraksi DPRD Bontang. Bahkan untuk mengatasi masalah banjir dialokasikan 10 persen APBD 2019.
“Saat ini kami masih membahas untuk detailnya. Kegiatan apa saja yang dianggarkan berdasarkan hasil kajian di lapangan,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post