Akses yang jauh, sarana serta prasarana yang sulit, dan biaya yang tidak sedikit. Itulah sekelumit alasan mayoritas warga pesisir Kota Taman enggan melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun sejak adanya program Community Boarding yang diinisiasi Dinas Pendidikan (Disdik) bekerja sama dengan beberapa perusahaan di Bontang, kini perlahan usaha tersebut mulai membuahkan hasil.
BAMBANG, Bontang
Community Boarding merupakan program penyamarataan pendidikan. Yang mana ketika akan menghadapi Ujian Nasional (UN), para siswa yang bersekolah di daerah pesisir Bontang seperti Lok Tunggul, Teluk Kadere, Tihi-Tihi, Selangan, dan Gusung “dikarantina” selama beberapa hari di asrama yang berlokasi di wilayah kota. Tahun ini, lokasi asrama berada di kawasan PC VI Badak LNG. Selama di asrama “Laskar pesisir” tersebut, mereka difokuskan untuk mendapatkan materi-materi yang berkaitan dengan persiapan menghadapi UN. Asrama yang disiapkan berjumlah 4 rumah yang terdiri dari 2 rumah untuk siswa, dan 2 rumah untuk siswi.
“Program ini juga membantu visi misi Pemkot Bontang dalam mewujudkan Smart City berbasis Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar Sunaryo, Kabid Sekolah Dasar (SD) Disdik Bontang, kemarin (4/5).
Selain itu, lewat program yang pernah meraih penghargaan Best Practice dari Kementerian Dalam negeri (Kemendagri) ini, para siswa juga didorong dan dimotivasi agar tetap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga tidak ada lagi anak pesisir yang putus sekolah. Bahkan penanaman motivasi ini tidak hanya diberikan kepada peserta didik saja, namun juga kepada para orang tua agar mindset mereka yang sebelumnya menganggap jika pendidikan adalah hal yang tidak terlalu penting, menjadi hal yang sangat penting bagi masa depan anak mereka.
“Alhamdulillah tahun ini program ini sudah berjalan selama 4 tahun dan bisa membuahkan hasil positif. Salah satunya adalah, mampu memutus mata rantai anak pesisir yang putus sekolah. Jika sebelumnya banyak anak-anak pesisir yang putus sekolah, kini sudah tidak ada lagi. Kini 100 persen sudah melanjutkan ke jenjang SMP,” jelasnya kepada Bontang Post.
Tidak hanya itu, ketika anak-anak pesisir tersebut mau melanjutkan SMP di Bontang, maka Disdik pun juga memberikan beberapa kemudahan. Di antaranya memberikan tambahan 3 poin jika mereka melanjutkannya ke sekolah SMP negeri. Selain itu, juga menjadi prioritas jika ada program beasiswa. Kini program yang sebelumnya sempat ditentang para orang tua siswa pun, mendapatkan kepercayaan dan simpatik. Sunaryo berharap, program ini bisa terus berjalan berkesinambungan setiap tahunnya sehingga pendidikan di Bontang ke depan bisa semakin baik. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post