bontangpost.id – Pemudik yang memilih berkendara melalui jalur darat di Kaltim diminta untuk tetap waspada. Sepanjang pekan ini hingga awal Mei, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan terjadi cuaca buruk. Seperti hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang hingga menimbulkan tanah longsor.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, curah hujan bulanan pada April 2022 dan Mei 2022 di Kaltim berada pada kategori hujan menengah (200-300 milimeter), hingga sangat tinggi (lebih dari 500 milimeter), dengan sifat hujan normal hingga atas normal. “Kami memprediksi secara umum di akhir bulan ini hingga awal Mei nanti, akan terjadi hujan sedang hingga lebat. Karena bulan April ini adalah masa transisi. Dan bulan Mei nanti masuk untuk wilayah Kaltim cenderung ada peningkatan curah hujan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan Erika Mardiyanti kepada Kaltim Post kemarin.
Dia pun menyarankan kepada masyarakat yang ingin pulang ke kampung halamannya menggunakan jalur darat untuk terus memantau informasi prakiraan cuaca yang disiapkan BMKG. Informasi prakiraan cuaca pada jalur mudik melalui darat di Kaltim diperbarui BMKG sebanyak empat kali dalam sehari melalui Posko Lebaran 2022 maupun akun media sosial BMKG. BMKG, sebut dia, akan mengunggah data prakiraan cuaca pada pagi (07.00-14.00 Wita), siang (13.30-20.30), malam (20.00-02.00), dan dini hari (01.30-08.00). “Jadi masyarakat bisa mengakses informasi BMKG ini,” pesannya.
Sementara itu, awal musim kemarau 2022 di wilayah Kaltim diperkirakan berkisar antara Juni dasarian I hingga Agustus dasarian I. Dengan sifat musim kemarau umumnya masuk kategori normal. Puncak musim kemarau diperkirakan antara Juli dan Agustus. “Secara umum sampai bulan Juli itu masih ada potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan,” terangnya.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim Irhamsyah mengatakan, di setiap titik simpul kerawanan jalan di Kaltim yang dikelola pemerintah pusat, juga sudah disiapkan posko Lebaran oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional. “Kami dari Dinas PUPR mempunya UPTD-UPTD yang tiga wilayah, dengan kewenangannya tupoksi akan terus melakukan pemeliharaan jalan yang ada. Sehingga memang kami upayakan tidak terhambat jalur-jalur Lebaran ini,” kata Irhamsyah.
Pada jalur berpotensi rawan bencana, pihaknya menyiapkan armada dan alat berat yang sudah siap dimobilisasi. Irhamsyah memaparkan jalur rawan yang dimaksud. Yaitu jalur-jalur yang masuk dalam kewenangan provinsi, khususnya jalur wilayah utara, seperti Samarinda-Berau, dari simpang 4 Kaliorang (Kutai Timur) menuju Tanjung Redeb, Talisayan, Berau.
“Kemudian wilayah Kukar, simpang patung Lembuswana sampai Sebulu itu kemungkinan, ada kerawanan kerawanan, karena ada kerusakan cukup tinggi. Untuk wilayah Samarinda, pemeliharaan termasuk Jembatan Mahakam 4 yang sudah kami lakukan pengaspalan oleh UPTD. Dalam kota sudah mulai mengurangi lubang-lubang di dalam kota, dengan sapu lubang,” beber Irhamsyah.
SIAPKAN TES ACAK
Menyambut arus balik Lebaran yang diperkirakan pada 6, 7, dan 8 Mei 2022, Pemprov Kaltim berencana melakukan tes acak. Sejumlah skema untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 melonjak dipersiapkan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim yang juga Sekretaris Satgas Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto menjelaskan, di jalur arus balik setiap penumpang dari luar Kaltim akan dicek dulu melalui aplikasi PeduliLindungi.
“Kalau dia baru dua kali vaksin, belum booster harus colok (swab) antigen. Kalau positif akan karantina, dicatat, Peduli Lindunginya jadi hitam. Nanti kerja sama dengan KKP, dan TNI Polri,” jelas Yudha. Dia melanjutkan, akan menghitung 20 persen dari pemudik akan dites acak. “Intinya, kami memberikan tindakan pencegahan kepada penumpang dari luar Kalimantan. Mudah mudahan bisa mengurangi kebiasaan buruk habis mudik terjadi lonjakan kasus,” harap dia. (riz/k16)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post