Narkoba untuk Pesta Sabu Dikendalikan dari Lapas, Kurir Dibayar Rp 500 Ribu

bontangpost. id – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang telah meringkus 11 orang yang terlibat jaringan narkotika, Jumat (5/3/2021) sekira pukul 15.10 Wita di jalan poros Bontang-Samarinda. Dua orang di antaranya bertugas sebagai kurir. BU (27) dan RO (23). Keduanya merupakan warga Muara Badak, Kutai Kartanegara.

Mereka mendapat barang haram narkotika dari tahanan di Lapas Tenggarong. Diungkapkan Kasi Pemberantasan BNNK Bontang AKP Winaryo, tahanan tersebut diketahui sudah satu tahun mendekam di penjara. Adapun tugas mengantarkan barang haram narkotika ini sudah dilakoni BU selama 3 bulan terakhir. Dia melakukan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengingat BU tidak memiliki pekerjaan.

“Sudah dua kali dia diminta antar barang ke area Gunung Menangis jalan poros Bontang, tapi baru ketahuan yang kedua ini,” ungkap Winaryo.

Diketahui, Desember 2020 lalu, BU melakukan aksinya seorang diri. Namun, kali ini dia mengajak RO. Dengan upah Rp 500 ribu. “Ya enggak tahu apakah dibagi dua atau bagaimana, yang jelas pengakuan mereka uangnya untuk makan sama beli celana, pengangguran dia,” bebernya.

Sebelumnya BNNK menangkap 9 orang terdiri dari 2 pengedar dan 7 pengguna. Di hari yang sama, BNNK kembali meringkus 2 kurir. Sekira pukul 22.35 Wita di sebuah rumah di KM 26 jalan poros Bontang. Keduanya tiba dengan membawa paket sabu seberat 30,17 gram dan 400 lembar klip kecil.

Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan plastik kecil dalam jok motor berisi sabu. Sabu itu disembunyikan dalam bungkus makanan ringan. “Barang bukti sempat di buang ke semak-semak di sekitar lokasi penangkapan,” ujarnya.

Kini 11 tersangka termasuk 2 kurir tersebut telah ditahan di kantor BNNK Bontang. Selanjutnya, 2 pengedar dan 2 kurir sabu dijerat pasal 112 ayat (2) dan pasal 114 ayat (2) UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancamannya minimal 5 tahun penjara. Sementara 7 orang pengguna yang ikut dalam pesta sabu tersebut rencananya akan direhabilitasi. “Nanti dibawa ke Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah,” tandasnya. (*)