Hadiri Sosialisasi UBM bagi Tenaga Kesehatan
BONTANG- Sebagai upaya tindak lanjut pemerintah untuk mengurangi angka perokok remaja, Dinas Kesehatan Kota Bontang kembali menggelar Sosialisasi Upaya Berhenti Merokok (UBM). Kali ini ditujukan bagi tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas dan rumah sakit se- Kota Bontang.
Sosialisasi dihadiri Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni bersama HA Sofyan Hasdam yang sekaligus menjadi narasumber. Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan, Indriati As’ad dan Direktur RSUD Taman Husada, Wilujeng Harymulyati Agustini. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Lt. 5 RSUD Taman Husada, Rabu (9/8) pagi.
Dalam arahannya, Neni menyampaikan, bahwa kegiatan ini menjadi satu dari berbagai upaya pemerintah untuk mengurangi angka perokok remaja di Kota Bontang. Pada kesempatan ini, pemerintah ingin mengajak insan kesehatan untuk menjadi pelopor bagi masyarakat untuk hidup sehat.
Belakangan ini, pemerintah sedang bekerja ekstra. Jumlah perokok muda dengan umur 10-14 tahun sebesar 20 persen. Tak hanya sosialisasi bagi para guru, Dinkes juga telah terjun ke sekolah-sekolah di Kota Bontang untuk melakukan screening gas karbon monoksida (CO) pada paru-paru anak. Pembinaan pun dilakukan agar anak-anak bisa jauh dengan barang adiktif rokok.
“Pemerintah berkomitmen serius dalam gerakan upaya berhenti merokok. Selain Perda, saya juga sudah instruksikan dinas-dinas terkait sehingga iklan-iklan rokok di jalan dicabutin semua. Kata-katanya itu menggoda anak-anak untuk nyoba dan saya tidak mau itu. Saya serius. Saya harap pelatihan ini bisa diimplementasikan di tempat kerja ibu dan bapak semua,“ terangnya.
Rokok menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian. Harapannya, setelah pelatihan ini tenaga kesehatan bisa mengajak masyarakat untuk berhenti merokok, sehingga angka kematian dengan penyebab penyakit tidak menular bisa berkurang.
“Merokok adalah awal dari segalanya. Dari rokok anak mengenal minum alkohol, kemudian pergaulan bebas, bisa pakai narkoba, bisa juga berhubungan suami istri dan pada akhirnya bisa kena penyakit kelamin. Hal seperti inilah yang ingin kita hindari,” tambah Kadis Kesehatan, Indriati.
Narasumber yang dihadirkan pagi kemarin adalah HA Sofyan Hasdam dan perwakilan Direktorat P2TPM Kementerian Kesehatan RI, Agung Susanto. (hms8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: