Nihil Sumplemen “Haram” di Gudang Farmasi Bontang

BONTANG  – Merebaknya hasil pengujian sampel tentang terdapatnya kandungan DNA babi dalam dua merk suplemen makanan yang tersebar melalui dunia maya menjadi pembicaraan belakangan ini. Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan, Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) drg Asiah mengatakan bahwa dua suplemen yang berada di gudang farmasi Bontang saat ini aman dari produk yang disebut haram bagi umat muslim.

“Stok dua suplemen yang berada di gudang farmasi tidak ada yang nomor batchnya sesuai hasil pengujian,” kata drg Asiah.

Ia mengungkapkan, Diskes-KB akan melakukan cross-check di lapangan. Rencananya Diskes akan merazia apotek dan toko obat dalam waktu dekat.

“Nantinya, kalau betul ditemukan di apotek atau toko obat, Diskes-KB tetap menindaklanjuti dan menarik barangnya dari peredaran,” tambahnya.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan pernyataan sehubungan viralnya surat hasil pengujian tersebut. Terdapat 7 poin yang dirilis BPOM, di antaranya yakni membenarkan dua suplemen yakni Viostin DS produksi PT Pharos Indonesia dengan nomor izin edar (NIE) POM SD.051523771 nomor batch BN C6K994H, dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor batch 16185101 positif mengandung DNA babi.

BPOM juga telah menginstruksikan PT Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories untuk menghentikan proses produksi dan distribusi produk dengan nomor batch tersebut. Hal tersebut direspon cepat oleh kedua perusahaan tersebut melalui penarikan seluruh produk dengan nomor batch tertera dari pasaran.

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BPOM juga menyiapkan langkah antisipasi dan perlindungan konsumen. Bentuknya Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia tetap melakukan pemantauan dan penarikan produk yang tidak memenuhi ketentuan. Termasuk yang terdeteksi positif mengandung DNA babi, namun tidak mencantumkan peringatan di setiap kemasannya.

Sebagai informasi, Enzyplex adalah obat lambung dan saluran pencernaan yang mengandung enzim-enzim pencernaan, multivitamin dan mineral untuk melancarkan pencernaan dan metabolis. Sementara, Viostin DS merupakan suplemen makanan yang digunakan untuk meringankan osteoarthritis, rematik, dan gangguan pada persendian dan tulang rawan.

Sebelumnya, Balai Besar POM (BBPOM) Mataram melakukan pengujian atas permohonan dari Balai POM Palangkaraya dengan nomor surat PM.01.02.981.06.17.1340 tertanggal 7 Juli 2017. Hasilnya kedua sumplemen dengan nomor batch yang diajukan terdeteksi fragmen DNA gen spesifik babi. (*/ak)