BONTANG – Suparman, salah satu orang tua dari delapan bocah yang terjaring patroli FKPM Kelurahan Tanjung Laut karena dicurigai melakukan aktivitas ngelem Sabtu (22/9) lalu, menyebut anaknya berinisial RD (13) tidak ikut menghisap lem. Diakui Suparman, saat itu RD sedang berjalan mengantar temannya untuk cukur rambut.
Suparman warga RT 10 Kelurahan Bontang Kuala ini menceritakan, pada Sabtu (22/9) lalu anaknya keluar rumah sekira pukul 19.30 Wita tanpa pamitan. Kemudian, istrinya bertanya kepada tetangga dan baru mengetahui kalau anaknya dijemput oleh temannya di ujung gang. “Akhirnya saya hubungi lewat pesan singkat dan mengaku sedang mengantar temannya dicukur. Saya suruh pulang karena dia belum makan malam,” jelas Suparman di kantor Bontang Post, Selasa (26/9) kemarin.
Namun, sekira pukul 22.19 Wita, istri Suparman mendapat telepon dari pihak kelurahan bahwa RD sudah diamankan karena kedapatan kumpul bersama anak-anak yang sedang ngelem. “Kami pun segera ke kelurahan karena diminta pihak kelurahan. Saat tiba di Kelurahan Tanjung Laut, kondisi anak saya sudah telanjang dada. Saya tanyalah kepada pihak kelurahan kenapa anak saya,” ujarnya.
Pihak keamanan kelurahan mengatakan bahwa anak Suparman kedapatan tengah berkumpul dengan anak-anak yang sedang melakukan aktivitas ngelem. Oleh karenanya RD ikut diamankan. “Tetapi memang dari mulutnya tidak bau minuman oplosan maupun lem. Kami pun diminta membuat surat pernyataan. Tetapi karena anak saya tidak ngelem, makanya surat pernyataannya diubah,” ungkapnya.
Saat Suparman bertanya ke RD, anaknya mengaku sedang jalan di area penangkapan tersebut. Di sana banyak teman-temannya berlarian tetapi dia tetap santai jalan. Tiba-tiba ada yang menarik dan mengajaknya naik ke atas mobil patroli Kelurahan Tanjung Laut.
Sementara itu terpisah, Ketua FKPM Tanjung Laut Darman mengatakan, jika dikatakan tidak ngelem itu hanya alasan anak tersebut. Sedangkan pihaknya di lapangan mengamankan semua anak-anak yang berkumpul dengan aktivitas ngelem. “Jadi malam kemarin orang tuanya ke kantor, makanya surat pernyataannya diganti dan dilampirkan ke sekolah yang bersangkutan,” ujar Darman.
Saat penangkapan lanjut Darman, posisi RD bukan sedang berjalan, namun RD sedang berkumpul bersama tujuh anak lainnya. “Kesalahan RD itu saat kami gerebek ada di situ (berkumpul, Red.) , makanya kami amankan semua,” terang dia.
Memang saat ditangkap ada 8 orang anak. Rinciannya 6 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. “Tujuh di antaranya terbukti ngelem dan satu tidak terbukti,” tukasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: