Panitia Porprov Bisa Kewalahan

SANGATTA – Sudah kebiasaan Pemprov Kaltim hanya mengguyur dana hibah Rp 10 miliar untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Jika kebiasaan itu masih diterapkan di Porprov VI 2018 mendatang, Kutim sebagai tuan rumah dipastikan kewalahan.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim sebenarnya sudah mengusulkan permintaan dana hibah ke Pemprov Kaltim, nilainya sebesar Rp 40 miliar. Karena baru sebatas usulan, realisasinya nanti tentu bisa bergeser. Bisa jadi, nilainya jauh di bawah pengajuan. Ke khawatiran ini cukup beralasan. Sebab anggaran Pemprov Kaltim saat ini juga merosot. Belum lagi jika menilik pengalaman dari gelaran tiga Porprov sebelumnya, hibah dari Pemprov tak berubah, hanya Rp 10 miliar saja.

“Kalau Kutim juga dapat Rp 10 miliar, harus diakui itu nilainya mepet,” kata Plt Kadispora Kutim Didi Herdiansyah di agenda Coffe Morning Pemkab Kutim, Senin (20/3) kemarin.

Anggaran yang diusulkan sebesar Rp 40 miliar itu, kata dia, sudah berdasarkan hasil kajian. Jika nilai yang didapat jauh lebih kecil dari itu, maka Kutim akan kewalahan.

“Kami sudah kalkulasikan, kalau hanya dapat Rp 10 miliar, maka pelaksanaan Porprov akan banyak kendala. Terutama karena meningkatnya (harga) peralatan-peralatan olahraga,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang yang memimpin rapat, menegaskan Pemkab akan berjuang agar dana yang didapat dari Pemprov bisa maksimal.

“Makanya kami akan terus berjuang agar subsidi dari Pemprov jangan hanya Rp 10 miliar-lah, karena ini kebutuhan kegiatan,” kata Kasmidi.

Dia menegaskan sejauh ini belum ada kepastian jumlah dana yang didapat dari Pemprov. Artinya, masih besar peluang untuk mendapat dana maksimal.

“Suka tidak suka apapun kondisinya, harus siap sebagai tuan rumah, kami harus menjalankan amanah dan mensukseskan Porprov,” ujarnya.

Disinggung soal persiapan venue untuk Porprov, dia menyampaikan Pemkab akan membangun tiga veneu. Yakni renang, sirkuit balap, dan arena menembak.

“Ketiganya dibangun dengan skema multyears,” tandasnya.

Rp 100 M Digelontorkan untuk Venue

Persiapan demi persiapan dilakukan Pemerintah Kutai Timur untuk mensukseskan pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Kaltim 2018. Sebagai tuan rumah, Kutim kini tengah fokus menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, termasuk venue lomba. Meski tengah dihadapkan kondisi defisit anggaran, namun Pemkab tetap mampu menggelontorkan anggaran senilai Rp 100 miliar untuk membangun tiga venue lomba.

Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan bahwa melalui program proyek multi years tahun ini akan ada 3 venue olah raga yang akan dibangun Pemkab Kutim.  Ketiga venue ini adalah gelanggang renang, sirkuit balap motor dan venue menembak.

“Venue-venue yang akan dibangun memang saat ini belum ada di Kutim,” ucap Kasmidi.

Selain itu, Pemkab Kutim juga tetap melakukan pembenahan beberapa fasilitas oleh raga yang sudah ada. Diantaranya Stadion Kudungga Sangatta yang akan menjadi home base cabang olahraga (Cabor) Atletik. Kemudian pembenahan Gedung Olah Raga (GOR) yang akan menjadi pusat Cabor Badminton atau bulu tangkis, serta pembenahan sircuit sepatu roda.

“Anggarannya lebih dari Rp 100 miliar. Karena dalam pembangunan venue gelanggang renang, bisa menghabiskan anggaran lebih dari Rp 35 miliar. Begitu pula untuk pembangunan venue balap motor dan menembak. Sementara, tentu pembiayaan yang tidak sedikit juga harus dikeluarkan untuk membiayai rehab dan pembenahan Stadion Kudungga, GOR dan Sircuit Sepatu Roda,” paparnya.

Khusus untuk pembangunan sircuit balap motor, kata Kasmidi, sesuai rencana lokasi berada di sircuit moto cross di kawasan Batu Putih. Karena saat ini di lokasi tersebut baru ada sircuit tanah untuk cabor Moto Cross dan Grasstrack, yang rencananya akan dipertandingkan secara eksibisi pada Porprov Kaltim 2018. Sementara untuk circuit Road Race, memang perlu dibangun dari awal karena kondisi sircuit yang terbuat dari aspal.

“Yah kami akan bangun dari awal. Mudah-mudahan saja dapat seslesai sesuai target,” harap Kasmidi. (hd/aj)