bontangpost.id – Kejadian memilukan kembali terjadi saat pandemi Covid-19 di Samarinda pada Senin (26/7/2021) tadi. Seorang pasien kritis yang dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD AW Sjahranie ditolak oleh pihak rumah sakit.
Akibatnya, pasien tersebut pun meninggal di depan rumah sakit ketika menunggu perawatan dari tenaga medis. Bahkan, sebelumnya ada jenazah yang juga ditolak oleh rumah sakit pelat merah tersebut.
Informasi ini didapat dari Relawan At Taufik melalui grup Whatsapp relawan. Dua orang relawan yang membawa warga kritis tersebut mendapatkan penolakan dan tidak bisa menyelamatkan nyawa warga yang mereka bantu tersebut.
Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Direktur Utama (Dirut) RSUD AW Sjahranie dr David Hariadi Masjhoer tidak mengelak. Dia membenarkan adanya kejadian tersebut. Dirinya bahkan menyatakan, kondisi itu terjadi karena tenaga kesehatan (nakes) yang ada sudah tidak sanggup menangani pasien.
“Kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal. Dampak seperti ini pasti akan terjadi. Kami sudah kewalahan, karena sampai saat ini sudah 250 lebih nakes kami juga sedang isoman,” ucap David kepada sapos.
David juga mengatakan pihaknya sebenarnya tidak ingin menolak pasien manapun. Tetapi karena sudah tidak mampu lagi melayani pasien dan kondisi ruangan UGD yang sudah penuh dengan pasien.
“Kami bukan menolak pasien, keluarga pasien ini juga sudah menghubungi rumah sakit lain, dan rumah sakit lain menyatakan juga tidak sanggup,” ungkapnya. (sapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post