SANGATTA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Banua akan memasang 4.966 sambungan air untuk warga Kutai Timur di tahun ini. Hal tersebut bertujuan untuk mengalirkan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. Pekerjaan tersebut dilaksanakan mulai awal Januari 2018.
Direktur utama PDAM, Aji Mawar menjelaskan PDAM akan mengalirkan air ke warga dengan beberapa persyaratan. Salah satunya ialah daerah tersebut harus memiliki pipa induk. Pasalnya jika tidak memiliki pipa besar, maka dapat memperlambat pekerjaan.
“Kami sangat siap membantu warga yang sangat membutuhkan air bersih. Hanya saja harus memiliki pipa induk. Jika tidak ada pipa akan menyulitkan. Pasalnya kami harus menunggu hingga pembangunan pipanya selesai. Alangkah lebih baiknya jika sudah ada pipa, baru ajukan pemasangan,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/3).
Dirinya mengungkapkan akan memprioritaskan daerah yang padat penduduk dan membutuhkan jaringan. Dia mengatakan beberapa wilayah sudah dipetakan. Adapun sasaran selanjutnya seperti di Jalan H.Masdar Margosantoso dan Jalan Pendidikan Sangatta Utara.
“Beberapa daerah sudah kita petakan. Sasarannya adalah wilayah tersebut. Untuk Sangatta Utara ada beberapa titik yang sudah kita tentukan. Yang jelas, kawasan tersebut banyak penduduknya. Jadi kami mengutamakan daerah itu,” katanya.
Menurutnya program tersebut sudah berjalan kurang lebih tiga bulan. Selama masa tersebut, pihaknya telah memasang sekira 800 sambungan pelanggan. Dia optimis programnya akan berjalan dengan bantuan sistem ‘one day one sevice’, yang memudahkan pekerjaan mereka.
“Biasanya kita hanya bisa melayani tiga hingga empat sambungan selama seminggu. Namun dengan program baru ‘one day one service’ tersebut dapat mempercepat pekerjaan kami,” papar wanita berhijab tersebut.
Dirinya menceritakan beberapa kendala yang dihadapinya. Ia merasa kesulitan menyambungkan saluran akibat minimnya pipa induk. Banyak wilayah baru yang sebelumnya sudah disurvey dan dilakukan pemasangan pipa oleh dinas PU. Namun tiba saatnya akan dilaksanakan pemasangan sambungan air, banyak bangunan baru yang tidak terpasang pipa induk.
“Beberapa kendala kerap kami jumpai di lapangan. Biasanya hasil survey kami bersama dinas terkait tiba-tiba berubah. Awalnya kami cek lokasi, sudah dilakukan penetapan. Kemudian dipasangkan pipa induk. Beberapa waktu kemudian, saat akan dipasangkan sambungan air ada rumah baru dan tidak tersambung pipa. Sehingga menjadi permasalahan lagi,” tuturnya.
Dirinya tidak mengetahui sumber air yang digunakan warga yang belum tersambung aliran PDAM. Ia menduga beberapa warga masih membeli air tandon ataupun menggunakan air tanah.
“Saya kurang faham air yang mereka gunakan berasal darimana. Bisa jadi membeli maupun menggunakan air tanah,” kata Mawar.
Dia berharap seluruh warga di 18 kecamatan dapat menikmati air PDAM. Selain itu, dirinya mengimbau pada masyarakat agar bijak menggunakan air.
“Saya berharap warga dapat menggunakan air PDAM sebaik mungkin,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: