Satu Ekor hanya Laba Rp 1 juta
HASIL penjualan sapi qurban diklaim tidak mendapatkan keuntungan yang berlipat. Paling maksimal, satu ekornya hanya meraup sekira satu juta rupiah.
Pasalnya, ada beberapa yang harus dikeluarkan dari hasil penjualan tersebut. Seperti ongkos transportasi, pembelian makanan dan minuman hingga izin lokasi penjualan.
“Sapi kami datangkan dari Sulawesi. Cukup banyak pengeluaran sampai ke Sangatta. Makanya, paling besar untung kami dalam satu ekornya hanya Rp 1 juta saja,” ujar Arham.
Karenanya, ia mengklaim berdagang di Kutim lebih banyak beramal ketimbang mengambil untung dari penjualan. Terlebih, tahun ini dipastikan minat masyarakat berkurang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penghasilan cukup melimpah.
“Kalau sebelumnya 90 ekor bisa habis. Sekarang ini kami bawa 80 ekor, baru beberapa saja yang laku. Sepertinya agak berkurang minat pembeli. Mungkin karena defisit juga,” kata Arham.
Hal senada juga diutarakan Sarre. Pedagang sapi di APT. Pranoto ini mengaku, tidak memiliki keuntungan banyak dari hasil penjualan.
“Jarang yang beli. Tidak seperti tahun lalu. Padahal harga cukup terjangkau. Antara Rp 15-20 juta. Kemungkinan sampai hari H nya masih banyak tersisa. Kemungkinan akan dipotong lalu dijual eceran saja. Tidak mungkin dikembalikan lagi ke Sulawesi,” kata Sarre. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: