BONTANG- Pembangun masjid terapung di Kampung Selambai Kelurahan Loktuan telah dimulai. Pemasangan tiang pancang yang direncakan akhir Agustus sesuai rencana. Kapal ponton yang membawa tiang pancang beserta satu alat berat crane sudah memulai aktivitasnya sekira pukul 16.00 Wita Jumat (30/8/2019).
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Bontang, Edi Suprapto menjelaskan ada sekira 10 ribu tiang pancang yang akan dipasang di 334 titik, satu titiknya ada 5 tiang. Karena kedalamannya mencapai sekira 50 meter.
“Tiang pancang yang ada sekarang sekira 1.371 batang, selanjutnya akan dikirim proses kedua disertai tie beam dan plat,” jelasnya didampingi Site Manager PT Anugerah Putra Tanjung, Nana Suryana.
Pengerjaan, dijelaskannya secara fast track. Yaitu pemasangan tiang pancang dengan diikuti pemasangan tie biem dan pengecoran pile cap. Selain itu akan menggunakan dua ponton crane. Sehingga pengerjaan tahap pertama yang diperkirakan mencapai sekira 3 bulan ke depan, optimistis memenuhi target.
“Jadi pengerjaan tidak menunggu pemasangan tiang pancang selesai, baru lanjut yang lain. Kalau begitu lambat,” ucapnya.
Terkait pasang surut air laut katanya tidak mempengaruhi proses pengerjaan. Lantaran tinggi air ketika surut mencapai sekitar 4 meter. Dengan begitu kapal masih dapat mengambang dia tersebut. Sedangkan proses alur kapal nelayan, pihaknya mengakui telah duduk bersama masyarakat agar tidak melintas dekat dengan kawasan proyek.
“Kecuali hujan dan segala macam, itu kan kita enggak bisa bekerja untuk mancang karena risiko,” katanya.
Proses pengerjaan diakuinya memang agak terlambat. Menurut kontrak pengerjaan sudah mulai 12 Juni lalu. Hal ini dipengaruhi tiang pancang yang masih tahap produksi. Selain itu, proses pengirimannya dari pulau Jawa terhambat, memakan waktu sekira 3 minggu. Lantaran faktor cuaca buruk sehingga kapal harus bersandar terlebih dahulu.
“Gelombang sampai 2 meter, makanya dia (kapal, Red.) hampir satu minggu di Masalembo menghindar, sampai baling baling tag boat bengkok,” paparnya.
Pengerjaan proyek ini akan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama ini, dijelaskannya hanya tiang pancang hingga struktur masjid saja. Sementara untuk tahap kedua, yakni proses finishing dan pembangunan parkiran, belum diketahui kapan dimulai. Namun diperkirakan akan berlangsung awal 2020. Dananya pun tidak jauh berbeda dengan tahap sebelumnya.
“Yang buat mahal itu pancangnya,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Edi, masjid ini bakal dibangun dalam dua lantai, dengan ukuran 29 x 42 meter. Dengan daya tampung mencapai sekira 400 orang. Pembangunan ini dilakukan sebagai wujud dukungan visi dan misi Pemkot, guna menjadikan Bontang sebagai kota industri yang juga berorientasi pariwisata.
“Rencananya masjid ini bakal menjadi ikon pariwisata religi di Bontang,” katanya. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: