bontangpost.id – Kendati status jalan tol yang direncanakan terintegrasi dengan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), sudah dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional (PSN) namun nampaknya pembangunan bisa terus berjalan.
Menurut Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, alasan proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang dikeluarkan dari PSN karena realisasinya tak bisa dilakukan pada 2024.
Apalagi proyek PSN memang sengaja dirancang untuk selesai hingga masa jabatan Presiden Joko Widodo habis.
Namun jika Presiden Indonesia yang baru menjabat, ada kemungkinan rencana pembangunan jalan tol di sejumlah wilayah bisa saja berubah.
Walaupun sekarang statusnya tidak masuk PSN, Kementerian PUPR justru bakal melakukan studi lebih lanjut terkait proyek tersebut.
Informasi terakhir, Kementerian PUPR masih melakukan penyesuaian untuk perencanaan pengadaan tanah (PPT).
Pasalnya, ada kemungkinan nantinya desain jalan tol ini mengalami perubahan dikarenakan beberapa alasan.
Seperti keberadaan sumur Pertamina di Marangkayu, hingga kondisi tanahnya yang kurang memungkinkan.
“Jadi mereka review dan studi kelayakan lagi, informasinya (desain jalan tolnya) agak bergeser,” ujar Aji.
Aji menambahkan, proyek jalan tol Samarinda-Bontang masih dalam rencana umum pada 2025.
Hanya saja untuk proses pembebasan lahan hingga pengerjaan konstruksinya, belum ditentukan targetnya hingga sekarang.
“Jadi masuk rencana umum jalan tol di Kementerian PUPR pada 2025 mendatang,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: