bontangpost.id – Manajer Pemasaran Perumda Tirta Taman Mulianur mengatakan, lokasi sumur air baku yang akan dibangun berada di Jalan Siagian. Titik persisnya di dekat Rusunawa Api-Api.
“Jadi di lokasi itu ada tanah milik pemkot. Nanti akan dibangunkan sumur,” kata Mulianur.
Namun demikian, ia tidak mengetahui terkait luasan lahan yang rencananya akan menjadi titik pembangunan. Pun demikian, dengan kapasitas dari sumur nantinya. Pastinya tim akan melakukan pengeboran terlebih dahulu. Hasil dari kegiatan itu, baru bisa dipastikan terkait kapasitas suplai air. “Ada kajiannya nanti. Diprediksi 20 sampai 30 liter per detik,” ucapnya.
Pembangunan ini dikucurkan Rp3,2 miliar. Pengerjaan diprediksi dalam beberapa bulan ke depan hingga akhir tahun. Terkait pembangunan sumur ini menjadi prioritas, sebab untuk menggantikan sumur yang rusak. Tepatnya di kompleks Stadion Bessai Berinta.
“Nantinya sumur ini untuk menyuplai pelanggan di area Bontang Utara dan Selatan,” tutur dia.
Diketahui, pemprov juga membangun dua sumur lain di Bontang. Tepatnya di Jalan Bhayangkara dan Tanjung Laut Indah. Khusus di Jalan Bhayangkara angkanya lebih besar, yakni Rp4,6 miliar. Sementara, sumur di Tanjung Laut Indah sebesar Rp3,5 miliar. Besaran ini mengacu proyeksi kapasitas dan kedalaman sumur. “Termasuk lokasi juga menentukan,” terangnya.
Jika dikalkulasi maka anggaran yang digelontorkan mencapai Rp11,3 miliar. Lokasi di Jalan Bhayangkara berada di kantor Perumda Tirta Taman. Sementara, Tanjung Laut Indah di Jalan Sultan Syahrir. Pada lokasi itu ada lahan milik Perumda Tirta Taman.
“Harapannya dengan dua sumur di Bontang Selatan itu bisa memberikan pelayanan kepada pelanggan 24 jam nonstop,” sebutnya.
Saat ini warga empat kelurahan, yakni Berbas Pantai, Berebas Tengah, Tanjung laut, dan Tanjung Laut Indah dibagi dalam dua zona. Pelayanan distribusi air bersih menggunakan skema satu hari mengalir satu hari mati. Namun demikian, penambahan ini belum mengatasi krisis bahan baku air bersih. Mengingat Kota Taman masih minus 180 hingga 200 liter per detik.
Selain itu, direksi juga menanyakan terkait progres sumber bahan baku lain yang berasal dari Bendungan Marangkayu dan Void Indominco. Hasil yang didapat ialah keseluruhannya masih dalam proses. Pengerjaan fisik belum bisa dipastikan kapan berlangsung.
Nantinya dari Bendungan Marangkayu akan mengalir ke Bontang dengan kapasitas 200 liter per detik. Berbeda, dari Void Indominco rencananya 250 liter per detik menjadi jatah Kota Taman dan 50 liter per detik mengarah wilayah Kutim. Belum lagi rencana lain, yakni bendung sungai, pengoptimalan Waduk Kanaan, Polder Telihan, serta pembuatan embung di Telihan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post