Pemerintah Pusat Izinkan Kegiatan Berskala Besar, Basri Sebut Bontang Masih Rentan

bontangpost.id – Pemerintah pusat akhirnya mengizinkan penyelenggaraan kegiatan berskala besar seperti konser musik, festival, resepsi pernikahan, dan konferensi kendati pandemi belum usai. Kegiatan diizinkan, bila penyelenggara berkomitmen menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) Johnny G. Plate melalui siaran persnya. Pemerintah berdalih, izin diberikan guna mempercepat pemulihan ekonomi serta mewadahi produktivitas masyarakat.

Merespons keputusan pemerintah pusat itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, pemberian izin menggelar kegiatan skala besar seperti itu hanya diperuntukkan bagi daerah berstatus level 2. Sementara untuk level 3 dan 4 tidak bisa. Sebab masih terlalu riskan. Itu artinya, karena Bontang masih berada di level 3, maka aturan itu tidak berlaku.

“Lihat juga kondisinya. Jakarta sudah level 2, kita (Bontang) masih level 3,” kata Basri kala ditemui di sela perayaan Hari Rabies Sedunia di Lapangan Bessai Berinta, Selasa (28/9/2021) pagi.

Kata Basri, dalam mengambil kebijakan terkait penanganan Covid-19, pemerintah masih mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). “Kami masih ikuti Permendagri,” sebutnya.

Lebih jauh dia mengatakan, penanganan Covid-19 di Bontang menunjukkan tren positif. Ini ditandai dengan capaian vaksinasi dosis pertama yang mencapai 50 persen lebih. Tertinggi di Kaltim.

Namun Bontang masih berstatus daerah level 3. Pasalnya angka penambahan kasus harian dinilai masih cukup tinggi, bertahan di angka dua digit per hari. Basri menilai, angka terkonfirmasi harian masih tinggi sebab pemerintah dan perusahaan gencar melakukan tracing.

Dengan posisi sebagai daerah industri, Bontang dinilai rentan penyebaran Covid-19. Pemerintah tak mau gegabah. Sembari terus menggenjot vaksinasi dan tracing.

“Kita jujur saja. Angka tinggi karena kita tracing terus, bahkan cenderung lebih tinggi dari daerah lain. Kita laporkan data yang sebenarnya,” tandasnya. (*)