SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akhirnya duduk satu meja dengan Pemilik Restoran Coto Makassar Marannu, Rabu (1/8) kemarin. Dalam kesempatan itu, pemilik restoran menyatakan kesiapan untuk membongkar bangunannya yang didirikan di atas drainase.
Hal ini disampaikan pemilik Restoran Coto Makassar Marannu, Husein Arifin, usai memberikan klarifikasi mengenai bangunannya yang disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir di jalan DI Panjaitan itu kemarin.
Kepada awak media, Husein mengatakan bangunan tempat dia berjualan memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Yang menjadi permasalahan adalah adanya bangunan yang ia dirikan hingga menutupi parit yang berada di belakang rumahnya.
“Saya memang ada membangun di bagian belakang bangunan (restoran, Red.). Tapi tempat tersebut tidak permanen. Karena sudah ada pagar dari warga, jadi saya hanya membangun lantai, kemudian saya kasih atap untuk tempat genset,” jelasnya.
Meski begitu, Husein menepis bahwa bangunan yang ia dirikan menjadi penyebab terhalangnya aliran air di drainase atau banjir di kawasan tersebut. Menurutnya di sekitar drainase memang ada anak sungai dengan letter Z yang sering meluap dan menyebabkan banjir. Sehingga terlihat seolah-olah tempatnyalah yang telah mengahalangi aliran di drainase itu. “Jadi bukan dikarenakan tempat saya,” bela Husein.
Kendati demikian, karena telah melakukan pelanggaran dengan melakukan pembangunan di atas drainase, dia pun berjanji akan segera membongkar bangunan semi permanen itu. “Akan segera saya bongkar usai Iduladha,” janjinya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Tejo Sutarnoto mengatakan, IMB bangunan tempat makan tersebut tidak ada masalah. Hanya saja ia mendirikan bangunan dengan mengambil fungsi drainase, dan tentu bangunan tersebut tidak ada IMB dan harus segera ditertibkan.
“Bangunan yang didirikan untuk menaruh genset itu tidak ada izinnya. Dia bilang nanti akan membongkar, kalau tidak kami yang akan bongkar,” ujarnya.
Diakui Tejo, sebenarnya tidak hanya bangunan Coto Makassar Marannu yang bermasalah, namun masih ada empat bangunan lainnya di daerah itu.
“Kami minta pihak kecamatan dan kelurahan untuk menyosialisasikan hal ini kepada pemilik bangunan lainnya untuk segera dibongkar, jika tidak pemkot yang akan mengambil tindakan. Untuk saat ini memang baru Pak Husein yang kami panggil, dan dia siap untuk membongkar sendiri. Kami harap pemilik bangunan lainnya juga bersiap-siap untuk dipanggil,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: