bontangpost.id – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menutup kegiatan Sehati Puskesmas Bontang Barat bersama Gegas Mitra KPI Berdaya di Kecamatan Bontang Barat, Sabtu (23/7/2022). Bertempat di Gedung BPU Kecamatan Bontang Barat.
Wali Kota Bontang Basri Rase diwakili Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati mengapresiasi sinergisitas PT KPI selama 3 tahun, sejak 2020 lalu sangat konsen bermitra dengan pemerintah, khususnya Dinkes dan puskesmas untuk penanganan stunting. Mulai di wilayah Berbas Pantai pada 2020, di Kelurahan Guntung tahun 2021, dan dilanjutkan di Kanaan dan wilayah Kecamatan Bontang Barat di tahun ini.
Masalah stunting di Indonesia telah menjadi agenda nasional, target yang telah ditetapkan oleh Presiden pada 2024, stunting turun menjadi 14 persen. Bentuk komitmen presiden dalam agenda penurunan stunting yakni dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden nomor 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei status gizi indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Provinsi Kaltim adalah 22,8 persen. Sedangkan Kota Bontang masih berkisar 26,3 persen. Melihat hal ini, fokus di tahun 2022 yakni menekan angka penurunan stunting di Bontang. “Untuk itu, perlu adanya upaya keras dalam rangka penurunan stunting di Bontang,” ujar Aji Erlynawati.
Impelementasi dari kebijakan dalam upaya percepatan penurunan stunting hanya dapat dilakukan dengan sinergisitas yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, stakeholder dan masyarakat. Upaya percepatan dalam penurunan stunting konsepnya adalah mencegah terjadinya stunting melalui intervensi sensitive dan spesifik.
Intervensi sensitif tidak terkait langsung tetapi memberi kontribusi keberhasilan pencegahan terhadap kasus stunting mencapai 70 persen, yaitu kondisi lingkungan, penyediaan air bersih, air minum yang memenuhi syarat, bantuan sosial untuk keluarga rawan, keberhasilan KB, dan sebagainya. Sedangkan intervensi spesifik berkaitan langsung dengan stunting, yaitu pemantapan 1.000 hari pertama kehidupan (hpk) dimulai dari ibu hamil hingga usia di bawah 2 tahun.
“Upaya percepatan penurunan stunting tidak akan berjalan tanpa adanya sinergitas dan kolaborasi bersama oleh semua pihak baik pemerintah maupun dunia usaha,” ajak Aji.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang drg Toetoek Pribadi Ekowati mengapresiasi sinergisitas PT Kaltim Parna Industri (KPI) dengan pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting di Bontang yang telah dilakukan sejak 2020 lalu.
Program Sehati bersama Gegas Mitra KPI Berdaya Kecamatan Bontang Barat melalui pemberdayaan masyarakat, merupakan peran aktif CSR KPI yang secara berkesinambungan mendukung Pemkot Bontang melalui program PMT stimulan.
Dia bersyukur angka stunting di Bontang banyak mengalami pergeseran. Saat ini Bontang berada di posisi keempat dengan presentase 19 persen lebih. Tentu tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi Pemkot Bontang dengan swasta, khususnya PT KPI. “Tentunya program PT KPI ini sangat bermannfaat dan berdampak positif bagi masyarakat Bontang,” ucap drg Toetoek. (Adv Kominfo)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post