bontangpost.id – Pembangunan fisik masih mendominasi dalam pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan Bontang Barat yang digelar pada, Selasa (14/2/2023).
Pembuatan parit, pengaspalan jalan, jembatan, hingga pembuatan gedung kantor Kecamatan Bontang Barat menjadi usulan prioritas pada 2024 mendatang.
Camat Bontang Barat Anwar Sadat mengungkapkan usulan fisik tersebut utamanya untuk menanggulangi masalah banjir. Pasalnya, dua kelurahan yang ia naungi kerap dilanda banjir. Seperti Kelurahan Gunung Telihan dan Kelurahan Kanaan.
“Di Telihan itu sendiri ada lima RT yang selalu terdampak banjir. Dan ketinggiannya pun sampai pinggang orang dewasa,” ujarnya.
Volume pembangunan parit di lima RT Kelurahan Gunung Telihan memiliki panjang seribu meter dengan ketinggian satu meter dan lebar satu meter. Sementara untuk usulan pembuatan jembatan di Kelurahan Kanaan memiliki panjang 10 meter dan lebar 3 meter.
“Dua program itu untuk mengentas banjir. Soalnya kalau sudah hujan deras pasti air sungai meluber ke permukiman warga,” sebutnya.
Meski pembangunan fisik menjadi skala prioritas namun pengentasan stunting turut menjadi atensi. Mengingat wilayahnya menjadi salah satu penyumbang stunting terbanyak.
“Datanya saya lupa. Pokoknya kalau di Bontang Barat banyak juga. Itu jadi perhatian kami juga,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua RT 19 Kelurahan Gunung Telihan Martina merasa bersyukur lantaran pengerukan sedimen di sungai bisa berdampak baik bagi warganya meski hanya bersifat sementara.
Ia berharap usulan pembuatan parit di wilayahnya untuk tahun depan bisa terlaksana. Sehingga saat hujan tiba ia tak khawatir akan terdampak banjir lagi.
“Kalau pengerukan sedimen sungai kan mesti dilakukan terus menerus. Kalau sedimennya penuh otomatis akan banjir lagi. Makanya kami butuh pembangunan parit untuk mengurangi dampaknya,” harapnya.
Menjawab hal itu, Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengungkapkan bahwa penuntasan masalah banjir masih menjadi prioritas dalam masa kepemimpinannya. Oleh sebab itu, ia berkomitmen untuk tetap mendukung program penanganan banjir.
“Saya yakin dampak yang ditimbulkan banjir berkurang. Pasalnya usulan kegiatan program infrastruktur senilai Rp 1 miliar bisa dimaksimalkan untuk penanganan banjir,” tuturnya. (*)