JAKARTA –Rekrutmen CPNS tahun ini lebih akhir dibandingkan tahun lalu. Pada periode 2018, rangkaian seleksi CPNS baru sudah dimulai di bulan September. Untuk tahun ini rangkaian seleksi CPNS bisa berlangsung hingga tahun depan.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan. Dia mengatakan kemungkinan besar pengumuman pendaftaran CPNS baru dibuka pekan keempat Oktober. Kemudian proses pendaftaran atau upload dokumen online sampai seleksi administrasi digelar November hingga sebelum pertengahan Desember.
’’Sehingga pertengahan Januari atau awal Februari (tahun depan, Red) dimulai seleksi kompetensi dasar (SKD, REd),’’ kata Ridwan kemarin.
Dia mengatakan sistem ujiannya tetap berbasis komputer seperti tahun lalu. Kuota yang disiapkan adalah 197.111 kursi. Perinciannya adalah kuota instansi pusat sebanyak 37.854 kursi. Sedangkan untuk instansi daerah 159.257 kursi. Dia menuturkan ada sejumlah pertimbangan sehingga rekrutmen CPNS 2019 terkesan berlarut-larut. Ridwan menuturkan panitia seleksi nasional (panselnas) harus menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan pada 20 Oktober nanti. Sebab panselnas menunggu adanya kepastian nomenklatur kementerian baru.
Menurut Ridwan tidak menutup kemungkinan ada kementerian yang dilebur. Atau bahkan kementerian yang dipisah serta kementerian baru. Dengan adanya potensi perubahan tersebut, panselnas menyesuaikan jadwal rekrutmen CPNS baru. Supaya tidak ada persoalan penyusunan formasi terkait nomenklatur atau kementerian baru.
Selain itu Ridwan menuturkan proses rangkaian seleksi CPNS tidak bisa dibuat cepat. Dia mencontohkan untuk tahap pengumuman rekrutmen minimal 15 hari kerja. Kemudian untuk proses pendaftaran atau upload dokumen minimal 10 hari kerja. Dari dua proses itu saja, sudah memakan waktu sebulan.
Setelah itu ada proses seleksi administrasi yang memeriksa seluruh dokumen pelamar. Kemudian juga ada jeda waktu untuk melayani masa sanggah. BKN juga melakukan pelatihan kepada operator dari masing-masing instansi yang membidangi pendaftaran CPNS baru.
Melalui pelatihan itu, diharapkan panitia seleksi CPNS baru di masing-masing instansi bisa mengatasi persoalan teknis. Dia mencontohkan tahun lalu ada persoalan di Bandung Barat. Ada pelamar yang nilainya bagus dan dinyatakan lulus. Tetapi di akhir proses dia dinyatakan gugur. Penyebabnya adalah pelamar ini berijazah D3. Sementara formasi yang dilamar menyaratkan lulusan sarjana (S1).
Selain itu Ridwan menuturkan panselnas mengevaluasi butir-butir soal ujian CPNS baru. Dia mengatakan ada masukan bahwa soal yang diujikan kemarin sangat sulit. ’’Ada yang menyebut soal ‘dewa’. Soalnya tidak membumi,’’ tuturnya. Soal-soal tersebut semula disusun sesuai dengan pendekatan HOTS (high order thinking skill).
Ridwan berharap rektutmen CPNS 2019 berjalan lancar. Dia menegaskan meskipun digelar hingga tahun depan, nama resminya tetap CPNS 2019. (wan/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: