Pengamat Sebut Langkah Basri di Pilkada Bontang Sangat Realistis

Basri Rase maju dalam kontestasi Pilkada Bontang berpasangan dengan Chusnul Dihin

bontangpost.id Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) mendaftarkan Basri-Chusnul Dhihin melalui jalur independen ke KPU.

Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman mengatakan langkah ini sangat realistis. Pasalnya hingga kini belum ada keputusan siapa yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pilkada Bontang.

“Ini sangat cerdas. Karena jika sampai lewat masa pendaftaran jalur independen, dan akhirnya Basri tidak punya rekomendasi partai, maka bisa lewat ikut kontestasi politik,” kata Budiman.

Apalagi ia memprediksi ada kekecewaan dari DPW dan DPP PKB terkait hasil pileg. Mengingat hasil raihan suara untuk provinsi dan pusat sangat kecil. Meskipun Basri terbilang moncer ketika menaikkan jumlah kursi legislatif di Bontang. Dari tiga menjadi empat kursi.

Sementara jika menggunakan perahu parpol lain kemungkinan juga tipis. Pasalnya pergerakan Golkar dalam menggaet beberapa parpol untuk gabung koalisi cukup masif. Belum lagi koalisi yang akan diusung oleh DPW PKB Kaltim.

“Kalau menggunakan parpol lain kemungkinan berat. Jadi ini langkah antisipasi dari Basri,” ucapnya.

Apalagi ada sejarah di Bontang, pasangan yang menggunakan jalur independen pernah memenangkan kontestasi pilkada di periode sebelumnya. Terkait dengan pasangan yang dipilihnya yakni dari kalangan Jawa dan NU. Ini dicermati sebagai upaya Basri tidak keluar dari ideologi PKB.

“Ini pasangannya dari NU. Otomatis Basri tidak mau keluar dari rel itu. Basri sepertinyaingin menarik suara nahdiyin,” tutur dia.

Baca juga; Relawan Basri Rase-Chusnul Dhihin Serahkan Surat Dukungan Jalur Perseorangan ke KPU Bontang saat Injury Time

Walaupun untuk etnisitas jawa di Bontang tidak terlalu solid untuk urusan pilkada. Akan tetapi nantinya juga harus menunggu pasangan dari calon lain. Sebab jika Sutomo yang digadang-gadang DPW PKB Kaltim juga mengambil figur dari Jawa maka akan terjadi perebutan suara.

“Ini bisa kuat ataupun bisa seperti buah simalakama. Jika Sutomo justru menggandeng Sigit Alfian yang juga orang Jawa,” sebutnya.

Hingga berita ini ditulis, tim dari Basri-Chusnul Dhihin belum mendaftarkan diri ke KPU. Sebelumnya, keinginan DPP PHM untuk mendaftarkan pasangan Basri Rase dan Najirah bertepuk sebelah tangan.

Ketua DPP PHM Udin Mulyono mengklaim bahwa Basri sejatinya sudah sepakat untuk maju melalui jalur independen. Namun, pada pertemuan Kamis (9/5) malam, belum ada kesepakatan untuk Najirah.

“Bu Najirah diminta PDIP untuk tetap menggunakan partai,” kata Udin.

Dikatakan Udin, dipilihnya Chusnul Dhihin tak lepas dari latar belakang pengusaha kuliner tersebut yang bersuku jawa. “Dia juga dari NU,” ungkapnya.

Udin mengklaim telah mengantongi 17 ribu KTP sebagai syarat untuk mendaftar jalur indpenden. Sementara Chusnul Dhihin mengaku kaget dengan kondisi ini. Pasalnya tagar sekali lagi sudah digaungkan oleh PHM sebelumnya. Ini tentunya merujuk kepada Basri-Najirah.

“Sebenarnya saya kaget dan enggak nyangka juga, karena slogan ‘sekali lagi’ kan santer digaungkan,” ujar Chusnul Dhihin. (ak)

 

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version