bontangpost.id – Turap di kelurahan Api-Api masih perlu perpanjangan waktu. Hal ini lantaran pengerjaannya lamban.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) mengungkapkan faktor-faktor yang membuat pembangunan turap molor. Tak seperti sebelumnya yang menggunakan alat, pengerjaan di titik dekat jembatan ini justru banyak dilakukan secara manual. Adapun turap yang belum diselesaikan sekira 12 meter.
“Di tempat itu (dekat jembatan) alatnya enggak bisa manuver. Seperti angkat batu dan material lain dari luar agak sulit. Itu yang bikin lama,” ungkapnya.
Faktor lain ialah cuaca yang tidak bisa diprediksi. Pihaknya mengatakan telah memberikan surat beserta keterangan mengenai penambahan waktu. Sebab lebih dari 30 hari, turap tidak bisa dikerjakan karena banjir.
“Dalam surat itu terdapat keterangan yang dikategorikan bencana. Jadi kami berikan kesempatan berupa penambahan waktu, karena saya yakin ini bisa diselesaikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengerjaan turap yang belum selesai ialah titik kritis yang menjadi akar masalah.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina menyayangkan adanya pemberian adendum atau tambahan waktu selama 30 hari.
“Sebenarnya kami maklum karena ini berkaitan dengan keadaan alam. Lalu diminta untuk penambahan waktu 30 hari. Yang saya takutkan adalah tumpang tindih anggaran. Nanti akan kami koordinasikan lagi dengan Dinas PUPRK untuk diskusikan mekanismenya,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: