Penumpang Kapal Klotok Diduga Diterkam Buaya, Hilang di Teluk Balikpapan

Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Balikpapan sebelum melakukan pencarian Muhlis, korban yang diduga diterkam buaya di sekitar Jembatan Pulau Balang, Kamis (27/6).

bontangpost.id – Insiden serangan buaya di perairan Teluk Balikpapan kembali terjadi. Seorang warga bernama Muhlis (49) diduga diserang reptil bertubuh besar ini di sekitar Pulau Balang, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, pada Kamis (27/6).

Saat itu, Muhlis sedang membawa sembako untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan di sekitar Jembatan Pulau Balang.

Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menerangkan bahwa pihaknya menerima laporan hilangnya korban dari sekuriti PT MMP (Mitra Murni Perkasa) dan keterangan rekan korban yang berada di kapal klotok pengangkut sembako sekitar pukul 12.05.

Kapal klotok tersebut membawa empat orang penumpang dan mengangkut sembako dari Pelabuhan Parung menuju perusahaan-perusahaan di sekitar Jembatan Pulau Balang. Tiba-tiba, Muhlis yang duduk di bagian buritan kapal klotok hilang.

“Rekan korban kemudian menghentikan klotok untuk mencari Muhlis. Namun, hanya menemukan sepatu korban yang mengambang, serta terdapat pusaran air di sekitar lokasi yang dicurigai sebagai tempat hilangnya korban,” katanya kepada Kaltim Post (Induk Bontang Post), Kamis (27/6).

Tim Rescue Basarnas Balikpapan yang berjumlah lima orang segera bergerak pada pukul 12.25, berangkat dari Dermaga Somber Balikpapan menuju lokasi kejadian. Mereka berkoordinasi dengan unsur terkait, seperti TNI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan.

Jarak tempuh dari Dermaga Somber Kantor SAR Kelas A Balikpapan menuju lokasi kejadian adalah 11,1 mil laut (Nautical Mile) atau sekitar 20,56 km dengan Heading 312°. Menurut laporan saksi, titik dugaan hilangnya korban berada di Perairan Jembatan Pulau Balang dengan posisi koordinat 1°6’36.81″S – 116°43’49.51″E.

“Tim Rescue Basarnas Balikpapan langsung melaksanakan pencarian di Lokasi Kejadian Perkara (LKP) dan kami menggunakan alut air KN SAR 408 serta peralatan pendukung pelaksanaan Operasi SAR, di antaranya drone thermal dan Aqua Eye,” tutur Endrow.

Hingga pukul 17.30, tim pencarian masih belum menemukan korban yang merupakan warga Desa Kurusumange, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan ini. Namun, pihaknya masih berkoordinasi dengan rekan-rekan terkait, yakni TNI-Polri dan BPBD yang juga melakukan pencarian di Teluk Balikpapan tersebut.

“Saat ini kami masih berupaya melakukan pencarian. Sesuai dengan SOP Basarnas, tidak ada pencarian pada malam hari. Jika belum ada tanda-tanda ditemukan korban, maka operasi SAR akan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan lagi besok pagi,” ucapnya.

Endrow juga menerangkan bahwa menurut data Basarnas, di Teluk Balikpapan memang beberapa kali terjadi serangan buaya. Akan tetapi, kejadian tersebut pernah terjadi di sekitar Dermaga Somber, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, dan juga di sekitar perairan Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat.

“Adapun di sekitar Jembatan Pulau Balang ini adalah kejadian pertama kali,” pungkasnya. (kip)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version