SALAH satu permasalahan mendasar yang dihadapi Kaltim yakni belum meratanya perbaikan infrastruktur jalan penghubung antar desa, kecamatan, dan kabupaten. Bahkan masyarakat harus menghabiskan berjam-jam untuk melewati beberapa kilometer jalan jika sedang terjadi hujan.
Ansahar (45), seorang pedagang keliling antar daerah di Kaltim mengaku, untuk melewati satu daerah dan daerah lainnya, dibutuhkan waktu yang panjang. Jika dari Samarinda menuju Mahakam Ulu, harus melewati jalan rusak dan sungai.
“Kalau ke sana waktu jualan, saya biasanya pergi pagi, bisa malam baru sampai. Itu pun penuh perjuangan. Harus melewati jalan rusak dan sungai yang berliku,” ucapnya, Ahad (1/7) kemarin.
Hal serupa dikeluhkan seorang mahasiswa semester akhir di sebuah universitas negeri di Samarinda, Ahmad (25). Sebagai warga Kutai Kartanegara (Kukar), dirinya tidak heran jika sebagai besar infrastruktur jalan di daerah tersebut dipenuhi jalan rusak.
“Di Tenggarong Seberang itu jalannya rusak semua. Kalau ke Desa Separi, kita harus lewati jalan berlubang. Jadi harus hati-hati di jalan,” ucapnya.
Ahmad berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan jalan di daerahnya. Pasalnya banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi tersebut. Apalagi selama ini sudah berulang kali pemerintah menjanjikan perbaikan jalan.
“Masyarakat kadang merasa antipati. Karena setiap pemilu, selalu saja dijanjikan akan memperjuangkan perbaikan jalan. Tetapi nyatanya bertahun-tahun, di sini tetap saja masih banyak jalan rusak,” bebernya.
Kondisi demikian, dianggap Calon Gubernur Kaltim nomor urut 3, Isran Noor, menjadi persoalan serius bagi Kaltim. Karena salah satu aspek yang mendasari kelancaran roda perekonomian tidak terlepas dari infrastruktur jalan.
Kata dia, jika nanti telah dilantik menjadi Gubernur Kaltim Periode 2018-2023, dirinya akan fokus memperbaiki jalan rusak. Melanjutkan pembangunan jalan dan membuka akses yang mengisolasi masyarakat di daerah pedalaman.
“Infrastruktur jalan akan saya perbaiki secara bertahap. Persoalan infrastruktur itu, persoalan jangka panjang. Sampai menjelang kiamat pun, infrastruktur tetap diperhatikan. Karena itu penunjang ekonomi masyarakat,” ucapnya belum lama ini.
Mantan Bupati Kutai Timur itu akan mengevaluasi proyek-proyek infrastruktur jalan yang belum memiliki manfaat bagi masyarakat. Dia menilai, banyak proyek jalan yang dilaksanakan pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan aspek manfaat.
“Saya akan evaluasi itu. Saya akan ajak semua pihak untuk duduk bersama. Membicarakannya secara detail. Karena tidak mungkin baru menjabat sebagai gubernur, langsung membuat jalan dan menghubungkan seluruh wilayah. Harus bertahap, disertai kajian dan analisa,” ujarnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post