bontangpost.id – Kondisi jalan Cipto Mangunkusumo sungguh memprihatinkan. Tekstur jalan mengalami keretakan. Utamanya di dekat Sport Center Loktuan. Imbasnya pengendara harus berhati-hati saat melintas dari arah Jalan Pupuk Raya ke Bundaran Bukit Sintuk.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurdin mengatakan pihaknya masih mengkomunikasikan antara tim teknis dengan konsultan. Sehubungan dengan durasi bertahan jika diperbaiki menggunakan APBD Perubahan ini.
“Kami masih hitung jika dioverlay maka tahan berapa lama,” kata Anwar Nurdin.
Jika hanya bertahan dalam hitungan satu atau dua bulan maka rugi dianggarkan. Tetapi bila itu mampu sampai setahun atau dua tahun maka langkah perbaikan akan segera diambil. ” Kalau tahunan maka bisa diambil untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalur tersebut,” ucapnya.
Sejak sebulan belakang Dinas PUPRK melakukan survei kondisi ruas jalan itu. Termasuk dengan melakukan penambalan beberapa titik lubang dengan aspal dingin sisa. Hitungan perbaikan minimal untuk jangka pendek dan menengah.
“Kalau jangka lama itu harus selidiki tanahnya. Diarahkan bor sheet pile selanjutnya pastinya,” tutur dia.
Bila perbaikan direalisasikan berdasarkan kajian konsultan, maka perbaikan hanya sebatas ruas yang mengalami kerusakan sedang hingga parah. Artinya tidak keseluruhan jalan. Diketahui panjang jalan Cipto Mangunkusumo mencapai 4,2 kilometer.
Dinas PUPRK juga menganggarkan terkait penguatan database dan survei kondisi jalan. Pagu anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 220 juta. Saat ini masih dalam proses lelang. Dalam tahapan pembukaan dan evaluasi penawaran file pertama. Tercatat delapan perusahaan mengikuti tender ini.
“Ini berbeda dengan masterplan. Kalau ini ialah sebagai data kondisi terkini keadaan jalan di Bontang,” sebutnya.
Mengingat data kondisi jalan terakhir diambil 2015. Langkah ini utnuk menyesuaikan format yang diminta oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Utamanya saat pemkot mengajukan anggaran perbaikan jalan melalui dana alokasi khusus (DAK).
“Ambil datanya per 100 meter. Apakah layak dibantu DAK atau tidak. Soalnya butuh data aktual. Baik perhitungan matematika maupun dokumentasi,” jelasnya.
Pasalnya per tahun pun kondisi jalan mengalami perubahan. Salah satunya yakni di Jalan Soekarno-Hatta. Menurutnya seluruh daerah menganggarkan untuk program ini. “Paling tidak tahun ini sudah tuntas pemetaannya. Tahun depan tinggal memperbaharui,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post