BONTANG – Ada yang unik dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMAN 1 Bontang (Smansa), kemarin (2/5). Baik siswa dan guru Smansa kompak memakai pakaian nasional kebaya dan batik. Tak hanya merayakan Hardiknas dengan upacara bendera, namun sekolah yang terletak di Jalan DI Panjaitan ini juga memperingati Hari Kartini yang sempat tertunda. Kegiatan ini pun mengangkat tema Perjuangan Kartini dalam Pendidikan,
Beberapa lomba yang diadakan merupakan cerminan dari kedua peringatan tersebut, seperti lomba Musikalisasi Puisi, Make up tanpa Cermin, dan Lomba Ensiklopedia. Dari ketiga lomba tersebut, siswa akan belajar untuk mengekspresikan diri, tampil dimuka umum, dan mengasah kreatifitas. ”Lomba Ensiklopedia menjadi yang menarik perhatian karena melihat para siswa menjawab pertanyaan yang sebelumnya mereka pilih sendiri. Peserta hanya diberi arahan untuk mempelajari biografi pahlawan Indonesia, dan soal dipilih secara acak,” jelas Mutiara dan Komang selaku Panitia Acara.
Menurut Kepala SMAN 1 Bontang Titi Wurdiyanti, kegiatan lomba-lomba tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para siswa di kemudian hari, karena proses pendidikan bukan hanya sebatas teori pengetahuan semata, tapi juga aplikasi dan pembentukan karakter para siswa. Dia menjelaskan, ada tiga ranah yang perlu diberikan kepada anak-anak untuk bekal hidup di masyarakat, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Bagaimana mereka bekerjasama dengan orang lain, menghormati orang lain, dan memotivasi diri sendiri untuk berani maju dan jujur. “Kegiatan seperti ini dapat mencakup tiga ranah tersebut,” jelas Titi.
Di samping itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalitas, dan diharapkan para siswa untuk selalu menghargai serta melanjutkan perjuangan pahlawan terdahulu. Peringatan yang dilaksanakan bersamaan ini, lanjut Titi untuk memahami bagaimana perjuangan RA Kartini pada masanya agar wanita bisa merasakan pendidikan. “Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan pendidikan saat ini, untuk mencerdaskan seluruh warga Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Usaha RA Kartini saat ini bisa dirasakan oleh seluruh kaum wanita di Indonesia,” tambahnya.
Titi menambahkan, Hardiknas tahun ini juga menjadi kado istimewa bersamaan dengan pengumuman Ujian Nasional (UN) tingkat SMA. Pada UN 2017, dua siswa Smansa mendapat nilai 100 untuk mata pelajaran matematika, atas nama Anissa Dita Sari dan Muhammad Rizqi Achsa. “Dari 13 orang se Kaltim, dua orang dari Smansa,” pungkasnya. (*/lya)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: