SANGATTA- Polres Kutim dengan tegas menyatakan akan langsung menilang pengendara motor dan mobil yang nakal atau tak mematuhi aturan berlalu lintas.
Hal ini dikatakan Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan dalam upacara terbuka Operasi Zebra Mahakam 2018, di halaman SMAN 2 Sangatta Utara, Jalan Suekarno Hatta, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (30/10) kemarin.
Secara rinci Teddy mengatakan, operasi yang digelar selama 14 hari ke depan tersebut menyasar warga yang menggunakan kendaraan sembari bermain alat komunikasi, menggunakan motor tidak menggunakan helm, menggunakan motor dengan mengangkut beban berlebih, menggunakan motor ugal- ugalan, dan pengemudi kendaraan bermotor yang memakai obat-obatan terlarang.
“Terpenting, semua surat menyurat kendaraan harus lengkap. Termasuk SIM,” kata Kapolres Teddy.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas, lanjut Teddy, tujuan operasi ini untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, kelancaran, serta ketertiban berlalu lintas dengan meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan jumlah korban kecelakaan lalu lintas.
“Perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan situasi kamtibmas dengan memberdayakan seluruh stakeholder. Supaya dapat diambil dan menyelesaikan permasalahan dengan diperlukan koordinasi bersama sehingga tercipta kepaduan yang dapat menunjang pelaksanaan,” jelas Teddy.
Karenanya, masyarakat Kutim, diminta taat aturan. Tak melakukan pelanggaran sekecil apapun. Karena hal itu akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. “Mengikuti aturan merupakan jalan terbaik. Sudah sepantasnya kita tertib berlalu lintas,” katanya.
Sekda Irawansyah yang ikut dalam upacara menghimbau, agar semua masyarakat Kutim menghindari potensi-potensi pelanggaran. Salah satunya, dengan tak membawa surat kendaraan, melawan arus, atau tak menggunakan helm.
“Kita sadari bahwa telah melakukan berbagai upaya dalam hal menciptakan pemerintah yang bertanggungjawab dalam membina dan memelihara guna mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut,” kata Sekda.
Katanya, untuk mengatasi hal ini, tak cukup anggota Polri yang menegakkan aturan. Melainkan, semua masyarakat ikut terlibat dengan cara taat aturan berlaku lintas.
“Hal ini menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusi yang diterima bila dijalankan oleh semua pihak,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: