Polisi Sebut Pelatih Karate yang Diduga Lecehkan Atlet Belum Tersangka

Ilustrasi Pelecehan Seksual(Shutterstock)

bontangpost.id – Seorang atlet karate asal Balikpapan yang masih berusia di bawah umur, menjadi korban pelecehan JS, yang merupakan pelatihnya.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Balikpapan pada Mei 2024 kemarin.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Balikpapan, Ipda Futuhatul Laduniyah membenarkan bahwa kepolisian tengah menangani kasus pelecehan ini.

Meski membenarkan penangangan kasus dugaan pelecehan, Futuhatul menyebut belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Keterangan kepolisian ini sekaligus meluruskan pernyataan keluarga korban yang menyebut terduga pelaku sudah berstatus tersangka.

“Untuk gelar perkara terkait penetapan tersangka memng sudah dilakukan, tetapi belum mencapai hasil penetapan sebagai tersangka terhadap terlapor (JS),” kata Futuhatul.

Kepolisian, lanjut Futuhatul akan kembali melakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka setelah berkoordinasi dengan jaksa terkait unsur perbuatannya.

“Untuk perkara ini memang dari kami perlu penyidikan lebih lanjut, sebelum dilakukan penetapan tersangka,” kata Futu.

Penyidikan lebih lanjut ini, sebut Futuhatul lantaran laporan awal yang menunjukkan adanya perbuatan cabul terjadi di luar Balikpapan. Itu dibuktikan dengan beberapa foto yang diserahkan pelapor.

“Karena itu kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk dugaan kejadian cabul yang ada di Balikpapan, termasuk mencari alat bukti lain dan pemeriksaan saksi. Sampai sekarang ini kami terus berkoordinasi dengan jaksa terkait penerapan pasalnya,” kata dia.

Diberitakan, seorang atlet karate yang masih di bawah umur di Balikpapan diduga menjadi korban pelecehan sang pelatih.

Kasus pelecehan tersebut sudah dilaporkan ke polisi sejak Mei lalu. Namun keluarga korban mengaku kecewa karena hingga saat ini terduga pelaku masih bebas berkeliaran dan tak kunjung ditahan.

Ibu korban, S, menyebut, tersangka bebas berkeliaran bahkan tetap melatih ekstrakurikuler karate di sejumlah sekolah di Balikpapan.

Yang semakin membuat hati S teriris, tersangka kerap menuduh korban yang lebih dulu merayu.

“Anak saya dituduh genit oleh tersangka, padahal anak saya ini adalah korban. Ibu mana yang tidak sakit hati,” kata S.

KRONOLOGIS KASUS

Terungkapnya pelecehan yang dilakukan JS terhadap korban bermula pada acara di luar kota, awal tahun kemarin.

Rupanya, pelecehan yang dialami korban bukan yang pertama. Setidaknya, korban sudah beberapa kali mengalami pelecehan sejak Oktober 2023.

“Pelecehan juga dilakukan saat sesi latihan di Balikpapan. Anak saya dipaksa masuk ke kamar mandi bersama tersangka untuk ganti baju,” kata S.

SIKAP FORKI BALIKPAPAN

Ketua Pengurus Kota Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Balikpapan Mayor Cke (k) Suryani Panjaitan mengaku sudah mengetahui kasus ini.

Bahkan, dia menyebut sudah mencopot tersangka dari jabatannya sebagai salah satu pengurus FORKI Balikpapan. Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Pengprov FORKI Kaltim.

“Kami tidak ingin menolerir perilaku seperti ini di dalam tubuh organisasi,” tegas Suryani.

Tak berhenti di situ, sebagai bentuk tanggung jawab moril, Suryani juga turut mendampingi korban selama proses di kepolisian. (*) 

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version