bontangpost.id – Dugaan kasus pencurian emas di Toko Emas Bahagia masih didalami kepolisian. Teranyar, ketiga orang yang diduga melakukan tindak pidana pencurian tersebut diduga bukan warga negara Indonesia.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya melalui Kapolsek Bontang Selatan AKP Abdul Khoiri mengatakan dua orang wanita mengenakan cadar dan satu pria menutupi wajah dengan masker hitam.
Ketiga orang tersebut melancarkan aksinya pada Jumat, 17 Maret lalu sekira pukul 11.30. Berdasarkan keterangan korban, ketiga orang tersebut mendatangi Toko Emas Bahagia yang berada di Jalan Sultan Hasanuddin RT 12, Kelurahan Berebas Tengah. Modusnya hendak membeli emas.
Kemudian, korban yang merupakan pemilik toko melayani ketiga orang tersebut dan diminta untuk mengeluarkan kalung emas dari etalase sesuai yang ditunjuk oleh pembeli tersebut. Kemudian korban merasa khawatir lantaran telah banyak mengeluarkan emas.
“Lalu karena merasa takut korban menghubungi Saleha yang merupakan keluarganya. Dan meminta untuk menemaninya,” ucapnya.
Baca juga; Emas Puluhan Juta di Toko Berebas Tengah Raib Dijarah Sekelompok Maling
Selanjutnya, ketiga orang yang bermaksud untuk membeli emas tersebut pergi setelah dijelaskan toko akan tutup karena akan melaksanakan salat jumat. Lantas ketiganya mengatakan akan kembali lagi, sekira pukul 16.00.
Setelah pelaku pergi, korban dan keluarganya menyusun emas di etalase dan mengetahui 6 buah kalung emas dengan total berat 64 gram telah hilang dan hingga mengalami kerugian Rp 58,8 juta.
“Pas sadar kehilangan barang langsung melapor ke Polsek Bontang Selatan,” sebutnya.
Saat memeriksa rekaman CCTv, kata dia ketiga orang tersebut terlihat bukan WNI. Hal itu terlihat dari raut muka. Tak hanya itu, saat berkomunikasi pun ketiganya masih terbata-bata mengenakan bahasa Indonesia.
“Saat ini kami masih mencari pelaku. Kalau hipnotis enggak ada sih,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post