Prestasi Kinasih Listyannisa Priyono di FLS2N; Raih Juara Harapan II, Jerih Payah Persiapan Terbayarkan

Capaian Kinasih Listyannisa Priyono Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), tahun ini sangat membanggakan publik Kota Taman setelah berhasil menjadi juara harapan II di ajang tersebut melalui cabang lomba menyanyi solo.

Usaha maksimal membuahkan hasil. Proses perekaman penampilan yang membutuhkan waktu berhari-hari. Terjawab dengan prestasi yakni menyandang juara harapan II di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Setelah diumumkan oleh panitia pada Sabtu (4/9) melalui pertemuan daring.

ADIEL KUNDHARA

Rasa sukacita langsung tersirat di wajah pelajar SMP YPK Kinasih Listyannisa Priyono. Perjuangan ekstra kala persiapan tidak sia-sia. Meski tidak mampu mencapai target pribadi yakni minimal juara 3. Tetapi masuk lima besar sudah menjadi capaian menakjubkan. Pasalnya, ia bersaing dengan peserta dari 34 daerah lainnya.

Kepada Kaltim Post (induk bontangpost.id) ia mengaku tidak menyangka dengan prestasi ini. Mengingat saat pengumuman, tampilan slide berjalan cepat. Bahkan ukuran huruf yang dipaparkan sangatlah kecil. Akhirnya terlewatkan hingga pengumuman selesai. “Ketika itu saya merasa tidak masuk nominasi penghargaan,” kata pelajar yang akrab disapa Ina ini.

Seketika, muncul pesan singkat masuk di smartphonenya. Bahwasanya ia berhasil menyabet juara harapan II. Ekpresi kesedihan berubah sekejap. Disambut ungkapan rasa syukur. “Langsung saya sujud syukur,” ucapnya.

Sementara Guru Kesenian SMP YPK yang juga merupakan ayahnya yakni Drawan Kabul Priyono menjelaskan persiapan proses persiapan penampilan di ajang ini cukup menguras segala aspek. Mulai dari tenaga hingga waktu. Pasalnya tiap take perekaman satu lagu bisa mencapai 3-4 kali dalam sehari. Bahkan, prosesnya berhari-hari.

“Kami cari mood anak dan hasil terbaik. Terkadang vokal bagus tetapi penjiwaannya masih kurang. Tak jarang juga keduanya bagu tetapi ada salah frasing di beberapa tempat. Sehingga harus diulang,” tutur Drawan.

Beruntung proses perekaman dilakukan dalam satu rumah. Tatkala melihat hasil video perekaman masih ada kekurangan segera diperbaiki. Keuntungannya ialah Ina sudah bisa merias wajah sendiri. Sehingga ketika mau direkam 30 menit sampai satu jam sudah dipersiapkan oleh Ina.

“Perekaman juga kadang ada kendala. Ketika hasilnya bagus di awal tiba-tiba saat akhir ada suara motor lewat. Terkadang ini membuat kecewa karena harus diulangi lagi,” sebutnya.

Evaluasi dari hasil ini ialah agar Ina lebihgiat lagi latihan. Serta memperbanyak keikutsertaan event lomba untuk menambah jam terbang. Pada tahun ini, Ina membawakan lagu berjudul Pemuda ciptaan Chaseiro, Senyumlah milik Andmesh Kamaleng dan Belang Hatta (lagu daerah Kaltim). Ketiga lagu ini tidaklah sulit ketika dibawakan. Bahkan, lagu Senyumlah milik Andmesh Kamelang mampu dijiwai dengan ciamik. Pasalnya, karakter vokal Ina sesuai. Bahkan improvisasinya dibuat putrinya sendiri.

Sejauh ini empat kali keikutsertaan di FLS2N mampu ditembus hingga putaran nasional. Rinciannya dua kali di jenjang SD dan dua kali SMP. Termasuk saat ini. Pada 2016 saat kelas 3, pelajar kelahiran 5 Februari 2007 ini berhasil menyingkirkan saingannya di fase kota dan provinsi. Setahun kemudian, capaiannya melonjak. Ia mampu masuk 5 besar di tingkat nasional. Prestasi kembali diukir pada tahun lalu. Setelah menembus fase awal, pengidola Agnes Monica ini kembali menuju tahap nasional.

Sayangnya dewi fortuna belum berpihak. Kala itu tiga lagu dinyanyikannya. Meliputi Bahagia milik GAC, lagu daerah Dendam Kampong, dan Merakit yang dipopulerkan oleh Yura Yunita. Pada ajang FLS2N tahun ini tetap memakai skema online. Materi lomba dinyanyikan peserta dan direkam. Kemudian dikirim ke panitia lomba. Serta diunggah di akun YouTube pribadi peserta. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version