Program Buku Harian TK Masuk Bontang

DEMI INOVASI: Rie Takahashi (kanan) sedang berdialog dengan guru TK dalam workshop yang digelar Rabu (8/2) kemarin. (LUKMAN MAULANA/BONTANG POST)

 

Tingkatkan Kreativitas Guru, IGTKI Gelar Workshop

Pembelajaran yang monoton menjadi salah satu penyebab berkurangnya minat murid Taman Kanak-kanak (TK) untuk datang ke sekolah. Hal ini disadari benar Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Bontang. Dalam workshop yang digelar Rabu (8/2) kemarin, organisasi profesi guru TK ini memperkenalkan program buku harian untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

LUKMAN MAULANA, Bontang

Monitoring evalusasi (Monev) yang dilakukan IGTKI Bontang menemukan fakta bahwa guru-guru TK di Bontang masih perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam belajar. Hal ini berdampak pada pembelajaran yang monoton dan berpotensi mengurangi minat anak-anak untuk datang ke sekolah. Untuk itu, IGTKI Bontang berinisiatif menggelar workshop peningkatan kualitas guru TK.

“Karenanya kami menggelar workshop bertema meningkatkan kreativitas guru dalam merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif,” kata Ketua IGTKI Bontang Rumani.

Salah satu bentuk inovasi yang dibawakan dalam workshop yaitu penerapan program buku harian untuk TK/PAUD. Penerapan buku harian ini disebut terbukti efektif dalam meningkatkan membiasakan anak bersikap mulia. Tujuannya agar anak-anak dapat belajar gaya hidup sehari-hari dan mengikuti kegiatan TK dengan senang hati.

“Dalam program ini, setiap hari anak-anak mendapat stiker menarik untuk ditempelkan di kolom kehadiran buku harian. Di sinilah anak bisa merasakan keberhasilan sehingga termotivasi dan semangat datang di sekolah setiap hari,” jelas Rumani.

Bekerja sama dengan Intan Pariwara, program buku harian ini diharapkan dapat diterapkan pada TK-TK yang ada di Bontang. Harapannya selain meningkatkan semangat anak dalam belajar, para guru juga bisa memantau perkembangan murid-muridnya melalui buku harian tersebut. Karena buku harian ini bisa menjadi rekam jejak yang sangat berguna masa kanak-kanak.

Selain pengenalan buku harian, workshop yang digelar di auditorium eks kantor wali kota lama ini juga memberikan banyak materi. Adapun narasumber utama dalam workshop ini yaitu Rie Takahashi, pakar pendidikan dari Jepang. Materi-materi yang disajikan dalam workshop ini di antaranya pendidikan karakter, inovasi permainan, dan gambaran pendidikan tiga dekade mendatang.

“Tujuannya untuk peningkatan. Yang sudah sudah kreatif jadi semakin kreatif. Yang sudah inovatif jadi semakin inovatif. Intinya bagaimana agar anak-anak murid tidak bosan belajar sehari-hari,” ungkap Rumani.

Wali Kota Bontang Neni Moernaeni dalam sambutannya mengaku bangga dengan workshop yang digelar IGTKI ini. Menurutnya, IGTKI memiliki inisiatif secara mandiri menyelenggarakan kegiatan semacam ini di tengah keprihatinan anggaran pemerintah.

“Tujuannya adalah untuk mempersiapkan anak-anak memajukan Bontang. Oleh karena itu keep fighting dan keep spirit. Pemerintah akan terus mendukung seluruh guru di Bontang. Jangan lupa bahwa peran ibu dalam golden age period itu penting sekali. Mari kita bangun karakter yang tangguh dan siap menghadapi era globalisasi,” ajak Neni.

Bukan hanya seremonial semata, Neni berharap materi workshop yang diberikan oleh tim dari Intan Pariwara dapat memotivasi guru-guru dan dipraktikkan dalam proses ajar-mengajar. Workshop yang dimulai pukul 08.30 Wita ini sendiri diikuti sebanyak 200-an guru dari berbagai sekolah TK di Bontang. (hms/luk)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version