bontangpost.id – PT Kaltim Parna Industri (KPI) resmi mengakhiri program Insting Mitra KPI Berdaya, Sabtu (8/5/2021). Bertempat di Posyandu Mekar Sari Berbas Pantai. Yang mengambil lokus di Posyandu Mekar Sari dan Posyandu Mawar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.
Program yang telah berjalan sejak Maret 2020 lalu itu telah menjalankan beberapa kegiatan kerja. Di antaranya, penguatan kader melalui pelatihan-pelatihan. Seperti pembuatan makanan bayi dan anak (PMBA), pelatihan pemakaian antropometri kits (alat timbang dan alat ukur bayi digital), serta pelatihan komunikasi untuk para kader.
Sementara untuk balita, menjalankan dua pola intervensi. Kepada 31 anak under weight, pemberian makanan tambahan selama 12 hari. Orangtua pun mendapatkan ilmu terkait pola asuh anak dan pola gizi. Kemudian, sebanyak 12 anak status gizi stunting, eksklusif pemberian nutrisi tambahan berupa susu formula selama 180 hari atau 6 bulan.
“Tentunya pemberian susu di bawah pengawasan dokter spesialis anak,” papar Mery Juna selaku CSR Specialist & PR yang mewakili Manajemen PT KPI.
Adapun bantuan lainnya berupa sarana prasarana posyandu, sarana cuci tangan, peremajaan bangunan, pengadaan rak, lemari, antropometri kits, hingga papan nama. Tak hanya itu, PT KPI juga memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan di lapangan. “Program ini sudah berjalan satu tahun, dimulai sejak 4 Maret 2020, semua kita lakukan bertahap,” terangnya.
Ia menaruh rasa bangga atas keberhasilan program Insting Mitra KPI Berdaya yang berjalan baik di Kelurahan Berbas Pantai, meski sempat terkendala pandemi. Di akhir sambutan, Mery mengucapkan terima kasih kepada ibu kader yang telah memantau pembagian susu dan makanan per dua minggu selama 6 bulan.
“Terima kasih ibu-ibu kader, jangan lelah meski PT KPI akan pindah ke lokus lain. Terima kasih juga kepada ibu-ibu yang rutin membawa anaknya ke posyandu. Semoga program ini menjadi role model untuk posyandu lainnya dan tak terhenti sampai di sini,” harap dia.
Sementara itu, mewakili Kadinkes Bahauddin, Jamila Suyuthi selaku Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bontang mengatakan, keberhasilan program yang sudah berjalan sejak Maret 2020 ini tak terlepas dari dukungan para kader posyandu. Layak untuk dipertahankan.
“Keberhasilan program ini saya skill up ke tingkat kota. Program serupa pun, insya Allah akan lanjut ke Kelurahan Guntung,” ucapnya.
Ia berharap, melalui program tersebut para kader dapat melanjutkan kemampuannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam membuat makanan yang baik, membentuk pola makan anak, hingga mencukupi keragaman gizi anak dalam satu piring. Sehingga perlu dukungan juga dari ketua RT setempat.
Jamila melanjutkan, pengentasan stunting didasari ragam faktor, ada penyebab langsung yakni kekurangan asupan gizi maka dilakukan suplementasi asupan gizi. Adapun penyebab tidak langsung, seperti infeksi karena lingkungan kurang sehat, sanitasi tidak baik, cara olah air bersih tidak benar, dan faktor lainnya.
“Ayo kita cari jalan keluar dari masalah tersebut sama-sama. Kalau kita mau angka stunting di Kelurahan Berbas Pantai turun, maka terus dilakukan hal-hal baik seperti ini,” ajaknya.
Kepada orang tua, ketua RT, dan lurah, ia berpesan untuk menindaklanjuti program pengentasan stunting ini. Lanjutkan pola makan anak dengan baik. Berharap anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi. “Nasehat petugas, nasehat kader terus dilakukan. Percuma tidak dilanjutkan, kita kembali ke situasi yang sama,” tutup Jamila sekaligus menutup program Insting Mitra KPI Berdaya.
Di tempat sama, Lurah Berbas Pantai, Rendhy Maulia mengapresiasi bentuk kepedulian pemerintah kepada warganya, khsusunya warga Berbas Pantai. Bekerja sama dengan PT KPI yang membantu disetiap kegiatan posyandu melalui program Insting Mitra KPI Berdaya. Karena angka tertinggi stunting di Kecamatan Bontang Selatan terdapat di Kelurahan Berbas Pantai.
“Mudah-mudahan, ke depan masyarakat paham cara pencegahan stunting. Semangat ibu-ibu tidak terhenti di sini, terutama kader. Lanjutkan kegiatan ini secara maksimal,” harap Rendy.
Senada dengan dr Fitri selaku Kepala Puskesmas Bontang Selatan. Ada progres baik dari pengentasan stunting di dua lokus di Kelurahan Berbas Pantai. Adanya kenaikan tinggi dan berat badan pada balita yang terintervensi.
“Ke depan, ibu-ibu yang sudah dilakukan intervensi, harap melanjutkan program ini. Jangan kembali ke kebiasaan lama. Insya Allah, teman-teman dari puskesmas, ibu-ibu kader, siap membantu dan membimbing ibu-ibu dalam menangani anak-anaknya,” pungkasnya.
Di akhir acara, PT KPI juga memberikan bantuan rompi pengenal petugas Garda Isoman di Kelurahan Berbas Pantai sebanyak 33 pcs. (adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: