bontangpost.id – Libatkan masyarakat pesisir, PT Kaltim Parna Industri (KPI) meriahkan puncak hari aksi bersih-bersih sedunia atau World Cleanup Day pada Sabtu (17/9/2022).
General Affairs Superintendent PT KPI Aguspar menjelaskan, perayaan World Cleanup Day serentak dilaksanakan oleh 191 negara dan di seluruh Indonesia.
Gerakan sosial itu mengajak masyarakat pesisir untuk menjaga serta menciptakan kebersihan lingkungan. Utamanya agar memiliki kesadaran dalam menjaga dan memelihara lingkungan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, World Cleanup Day tahun ini dilakukan di Kampung Minim Sampah (Kamis) Kelurahan Tanjung Laut Indah. Dengan memberdayakan masyarakat RT 07, RT 08, RT 09, dan RT 31. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat pesisir agar tidak membuang sampah ke laut.
“Kamis ini merupakan program kami bekerja sama dengan Bank Sampah Pesisir,” ujarnya.
Pelaksanaan World Cleanup Day kali ini juga diikuti oleh sekira 368 relawan yang terdiri dari 46 komunitas/instansi/sekolah/pegiat peduli sampah dan pegiat lingkungan. Dengan hasil sampah terpilah sebanyak 800 kilogram.
Agus bilang, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menuju beberapa program lainnya. Artinya, kegiatan yang dicanangkan oleh PT KPI yang fokus terhadap lingkungan ini akan dilakukan terus-menerus.
Seperti program pelatihan pemilahan produk daur ulang sampah, pelatihan budi daya ikan dalam ember, kampung stunting, dan kampung hijau yang memanfaatkan pekarangan rumah.
“Bukan hanya pungut sampah tapi banyak program lainnya yang akan dilakukan dalam jangka panjang,” sebutnya.
Plt Asisten II Pemerintah Kota Bontang Lukman yang turut hadir, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.
“Terima kasih atas dukungan dari perusahaan juga komunitas yang telah bersinergi dalam pengelolaan sampah,” ucap Lukman.
Sementara itu, Leader WCD Kota Bontang Muhammad Hajarul Aswad mengatakan bahwa World Cleanup Day di Kota Bontang kali ini memilih Kamis, karena konsen terhadap sampah di kawasan pesisir yang masih belum terkelola dengan baik.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat pesisir agar tidak buang sampah ke laut, karena laut Bukan tempat sampah” paparnya
Terpisah Muhammad Saipul selaku direktur Bank Sampah Pesisir menerangkan kegiatan ini adalah semangat seluruh komunitas peduli persampahan dan lingkungan yang harus diapresiasi dalam pergerakan aksi bersih-bersih. Sehingga bisa bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bontang.
“Agar masyarakat bisa mengubah pola perilaku hidup bersih dan sehat tidak membuang sampah ke laut. Kegiatan ini bukan hanya sebagai seremonial. Meski tak semudah membalikkan telapak tangan dalam mengedukasi untuk tidak membuang sampah ke laut,” tandasnya. (*)