BONTANG – PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) menggelar Basic of Safety (BoS) 2018 di Kantor Pelabuhan Loktuan, Rabu (19/9). Kegiatan yang mengusung tema “Stop and Think Day 2018” tersebut menggandeng Orica sebagai pembicara dan menyertakan mitra kerja perusahan yang selama ini melayani distribusi produk KNI.
Melalui kegiatan ini, produsen ammonium nitratre (AN) ini ingin setiap karyawan dapat selalu memeriksa kondisi kesehatan sebelum bekerja. Mengimbau agar berhenti sejenak dan luangkan waktu untuk keselamatan jika kondisi sedang tidak prima saat bekerja.
Adapun peserta pelatihan merupakan kontraktor dari perusahaan bongkar muat (PBM) serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM atau Transpoeter) yang melayani pengirim produk KNI, baik melalui pengapalan dan jalur darat. Sementara Iswahyudi, SHE’s Specialist Distribution Indonesia Orica selaku narasumber membawakan materi terkait Bahaya Utama (Major Hazard).
Turut hadir I Wayan Kartika Budiarta selaku KNI Supply Chain Lead beserta manajemen KNI, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang Sukardi, perwakilan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Syahbandar Loktuan, perwakilan Pelindo IV, serta Lurah Loktuan M Takwin.
Dalam sambutannya, Sukardi mengapresiasi langkah positif KNI dalam upaya melakukan penyegaran terhadap mitra kerjanya. Agar tetap semangat bekerja untuk keluarga, Bontang, dan negara. Sesuai inti pada tema tersebut yakni bekerja untuk keselamatan, berpikir bahwa keselamatan itu penting, hingga bertindak selamat hingga pulang ke rumah, menjadi pedoman penting bagi para pekerja.
Mengingat KNI merupakan salah satu perusahaan penghasil bahan peledak industri pertambangan. Maka sangat sensitif jika terjadi kecelakaan kerja karena kelalaian karyawannya. “Bapak harus fokus dan konsentrasi bahwa produk yang dibawa adalah bahan peledak. Kita harus bekerja secara profesional, harus yakin bahwa apa yang dibawa akan aman. Utamanya untuk para perokok agar dapat memperhatikan bahaya puntung rokoknya,” ucapnya.
Atas nama Pemkot Bontang, ia menyambut baik upaya penyegaran ini. Di mana, KNI mengajak serta mengimbau para pekerja agar berhati-hati selama bekerja, untuk dapat menjaga diri juga menjaga orang sekitar.
Di tempat sama, Kasi Kesyahbandaran UPP kelas 1 Loktuan, Capt. Muhammad Alamin Husin mendukung langkah KNI dalam mengutamakan “first for safety”. Seperti diketahui, bahan peledak sangatlah bahaya. Setiap karyawan dituntut untuk memiliki kelengkapan perlindungan diri dari atas hingga ujung kaki. Sehingga sangat penting mengutamakan keselamatan saat bekerja. “Semoga kita selalu berhati-hati saat bekerja itu yang paling pokok,” ucapnya sekaligus membuka dengan resmi pelatihan itu.
Sementara itu, I Wayan Kartika Budiarta memaparkan terkait aturan main yang diterapkan KNI terkait safety first. Beberapa insiden, sekuriti harus melarang masuk kendaraan pengangkut ammonium nitrate. Hal itu dilakukan semata hanya ingin melindungi keselamatan para pekerja. Di mana bahaya utama atau besar yang dapat timbul di pabrik KNI, di antaranya jatuh dari ketinggian, peledakan, dan tabrakan.
“Peledakan menjadi perhatian kita. Sebenarnya AN itu nggak akan meledak, dibakar pun tidak apa-apa. Tapi bila ada bahan lain sebagai bahan bakar (kayu, plastik, solar, dan lainnya), maka AN akan mudah tersambar,” urainya.
Upaya meminimalisir dampak itu terlihat dari begitu ketatnya KNI mengontrol area pabrik utamanya dan pelabuhan. Karena besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan Pemkot Bontang untuk menjaga keamanan sesuai dengan prosedur. “Tolong disepakati oleh teman-teman, tidak ada maksud kami untuk melarang masuk. Jika kendaraan bapak ada tangki bocor atau kabel telanjang maka tidak bisa masuk. Bukan maksud kami menghambat pekerjaan bapak,” tegasnya.
Selain memberikan materi terkait bahaya utama, seperti jatuh dari ketinggian, tertimpa benda jatuh, bertabrakan dengan kendaraan atau alat berat, hingga kebakaran yang terjadi di lingkup kerja. Kegiatan siang itu di tutup dengan praktik mengatasi kebakaran (firefighting) di area pelabuhan. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post