bontangpost.id – Optimalkan pembinaan secara berkelanjutan, Pupuk Kaltim launching batik khas Malahing sebagai sektor usaha baru bagi ibu rumah tangga (IRT) di pemukiman atas air Malahing, Bontang Selatan, pada Sabtu (29/8). Program ini bagian dari Better Living in Malahing yang dilaksanakan Pupuk Kaltim sejak 2016. Guna menciptakan kemandirian masyarakat pesisir Bontang pada berbagai bidang.
Pembinaan keterampilan membatik berlangsung sejak awal 2020, melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Malahing, berupa pengenalan materi dasar hingga proses pembuatan serta pemilihan bahan baku secara bertahap. “Dua kali dalam satu minggu kami lakukan pendampingan untuk mengajarkan pembuatan batik bagi kelompok Malahing,” ujar Manager CSR Pupuk Kaltim Fakhri Husaini.
Dijelaskan Fakhri, batik khas Malahing difokuskan pada jenis batik cap dengan 3 motif. Yakni motif pemukiman malahing, motif rumput laut dan motif bakau. Seluruh perangkat dan kebutuhan membatik didukung penuh oleh Pupuk Kaltim. Termasuk penyediaan bahan baku untuk mengasah keterampilan para IRT binaan.
Pengembangan batik Malahing dinilai memiliki potensi, dibuktikan beberapa hasil produksi yang mulai dilirik konsumen dengan kualitas yang terbilang baik. Meski pesanan masih pada tataran lokal, antusias konsumen cukup tinggi untuk 3 jenis batik yang dihasilkan.
“Produknya masih berupa kain batik, makanya pendampingan dilakukan bertahap untuk pengembangan lini bisnis, seperti pakaian dan sebagainya, termasuk peningkatan peralatan yang juga akan difasilitasi Pupuk Kaltim,” tambah Fakhri.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, kesinambungan pembinaan masyarakat pesisir Malahing, menjadi komitmen perusahaan dalam mendorong kemandirian melalui peningkatan SDM. Sejak 2016, Pupuk Kaltim fokus terhadap pemberdayaan masyarakat Malahing, mulai dari keterampilan nelayan hingga pengembangan budidaya kelautan, termasuk pembinaan usaha bagi IRT.
“Targetnya masyarakat Malahing dapat mandiri secara ekonomi dan memiliki SDM yang mumpuni untuk bersaing melalui jenis usaha yang dijalankan,” terang Rahmad.
Sejauh ini, program Better Living in Malahing telah berhasil melakukan pengembangan berbagai komoditi. Seperti budidaya rumput laut, teripang dan keramba. Di samping juga produk olahan seperti alat kecantikan, makanan dan minuman dari hasil laut oleh IRT nelayan, termasuk pembinaan kawasan hijau guna mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus menjadikan Malahing sebagai salah satu kawasan ekowisata di Kota Bontang.
“Pengembangan berbagai sektor usaha baru terus dilakukan Pupuk Kaltim, termasuk pembangunan sejumlah fasilitas penunjang,” kata Rahmad.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang hadir saat penyerahan simbolis ijazah program pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C, kerja sama Pupuk Kaltim bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang, mengapresiasi upaya perusahaan dalam mendorong kemandirian masyarakat pesisir dengan berbagai implementasi program yang dijalankan.
Dikatakan Neni, batik khas Malahing memberi makna penting dan strategis dalam menggairahkan kreativitas masyarakat Bontang, melalui penciptaan produk potensial untuk dikembangkan menuju kemandirian.
Dengan semangat promosi untuk mengenalkan batik Malahing kepada masyarakat, dinilai mampu menguatkan ekonomi masyarakat melalui sektor kewirausahaan yang dijalankan.
“Atas nama Pemkot Bontang, kami ucapkan selamat dan apresiasi kepada Pupuk Kaltim yang senantiasa mendorong kesetaraan pendidikan dan kemandirian masyarakat. Khususnya penguatan ekonomi bagi warga Malahing,” tutur Neni. (*/nav/advertorial)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post